Ini Pengakuan Lengkap Brigadir Medi Tentang Keterlibatan Istri Anggota DPRD yang Dimutilasi
Penjelasan Medi ini disampaikan saat membacakan duplik di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Rabu (12/4/2017)
Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Eko Sutriyanto
Setelah itu, Medi menghubungi Umi menindaklanjuti pembicaraannya dengan Anton.
Umi lalu memberikan uang Rp 10 juta dan foto Pansor serta Yulinar ke Medi.
Seminggu kemudian, Anton menghubungi Medi menanyakan dana untuk menjalankan aksinya.
Medi memberikan alamat rumahnya ke Anton.
Datanglah Anton bersama satu orang lainnya ke rumah Medi.
Medi memberikan uang Rp 7,5 juta beserta foto dan alamat Pansor juga Yulinar.
“Anton bilang akan mempelajari dulu situasi lingkungan rumah Pansor dan Yulinar,” tutur Medi.
Pada 14 April 2016, Medi menghubungi Anton memberitahu waktu pelaksanaan aksi.
Medi mengutarakan, Umi memerintahkan supaya melabrak Pansor bersama Yulinar pada 15 April 2016 karena pada hari itu, Pansor akan jalan-jalan dengan Yulinar.
Di hari 15 April 2016, Pansor ternyata hanya bertemu sebentar dengan Yulinar di BRI.
Pansor menyerahkan uang ke Yulinar pada saat itu sehingga Medi meminta Anton tetap pada rencana walaupun tidak ada Yulinar bersama Pansor.
Medi menghubungi Pansor sekitar pukul 13.30 WIB meminta bertemu di Jalan Pangeran Emir M Noer depan Cosmo.
Pada pertemuan itu, Medi sempat masuk ke dalam mobil Toyota Innova Pansor berbincang sebentar.
Mereka lalu pergi menjemput teman wanitanya di sebuah tempat kos.