Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyerang Polisi di Polres Banyumas Berbaiat ke ISIS Langsung Lewat Internet

Ibnu Dar, penyerang anggota polisi di polres Banyumas diduga mempelajari paham Negara Islam Irak dan Suriah secara autodidak.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Penyerang Polisi di Polres Banyumas Berbaiat ke ISIS Langsung Lewat Internet
Repro/KompasTV
Polisi menahan pelaku penyerangan markas Polres Banyumas, Jawa Tengah. Pelaku yang diketahui bernama Muhammad Ibnu Dar, asal Karang Aren ditangkap polisi, seusai menyerang Mapolres Banyumas, Jawa Tengah. REPRO KOMPAS TV 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki

TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Ibnu Dar, penyerang anggota polisi di polres Banyumas diduga mempelajari paham Negara Islam Irak dan Suriah secara autodidak.

Menurut Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono, selain memperoleh materi melalui buku, Ibnu Dar mempelajari paham radikal melalui media internet.

Aksi brutalnya dalam kejadian tersebut diduga sebagai ekspresi dendam Ibnu Dar terhadap anggota korps Bhayangkara. Alasannya, polisi selama ini getol memerangi orang-orang radikal yang sepaham dengan dia.

"Dia merupakan simpatisan ISIS. Melalui internet, simpatisan bisa berbaiat langsung dengan ISIS," ungkap Condro kepada wartawan, Rabu (12/4/2017).

Ibnu Dar juga diduga sebagai simpatisan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pimpinan Maman Abdurrahman yang mendekam di Lapas Nusakambangan, Cilacap.

Kendati demikian, ia menyatakan, Ibnu Dar belum pernah menjenguk napi teroris di Pulau Nusakambangan itu.

Berita Rekomendasi

"Jika terduga teroris lain ada yang pernah menjenguk napi teroris di Nusakambangan," sambung Condro.

Kapolda telah memerintahkan Kepala Satuan Wilayah Cilacap untuk memperketat pengamanan dan pengawasan terhadap para pembesuk napi teroris di Nusakambangan.

Jangan sampai kegiatan tersebut dijadikan kedok bagi kelompok radikal atau simpatisan untuk memperluas pengaruh mereka di wilayah yang berdekatan dengan Lapas Nusakambangan.

"Kami sudah perintahkan Kasatwil untuk antisipasi. Jangan sampai besuk napi dijadikan kedok, kemudian membuat kos di situ dan menyebar pengaruh," tegas Condro.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas