Kakek Berusia 80 Tahun Tewas Gantung Diri di Dapur Rumahnya
Diduga frustasi karena penyakitnya tak kunjung sembuh, seorang kakek di Dukuh Patinan Kelurahan Jepon, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BLORA - Diduga frustasi karena penyakitnya tak kunjung sembuh, seorang kakek di Dukuh Patinan Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, Minggu (16/4/2017) pagi.
Korban ditemukan istrinya saat menghitung persediaan air di jeriken di dapur rumahnya.
Korban diketahui bernama Rahman (80) yang sudah menderita sakit linu di kaki selama bertahun-tahun.
Menurut penuturan Sarmi (75), istri korban, sekitar pukul 05.30 WIB, saat sedang menghitung persediaan air yang tersimpan di dalam jeriken dapur rumah, dia melihat kaki korban dalam posisi membungkuk.
Sarmi kemudian memanggil korban, namun tidak dijawab.
Baca: Divonis Hukuman Mati Brigadir Medi Terdakwa Pembunuh Anggota DPRD Malah Tepuk Tangan
Sarmi lalu berdiri dan mendapati korban telah tergantung dengan seutas tali pastik warna biru.
Sarmi terkejut dan berteriak meminta tolong ke tetangga rumahnya.
Simah (35) tetangga korban yang mendengar teriakannya langsung bergegas menuju rumah korban sambil mengajak beberapa tetangga yang lain, Kemi (33) dan Sarijan (50).
"Setelah saya mendengar teriakannya, saya bersama tetangga yang lain langsung ke sini," kata Simah.
Warga kemudian melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Jepon.
Mendapatkan laporan tersebut, petugas Kepolisian bersama tim Medis Puskesmas Jepon langsung datang ke lokasi kejadian untuk memeriksa korban.
Dari lokasi kejadian, disita tali yang dipergunakan untuk gantung diri.
"Setelah mendapat laporan, kami langsung menuju lokasi untuk memeriksa korban," jelas Kapolsek Jepon AKP Sutarjo.
Dari hasil pemeriksaan korban, didapati lidah menjulur, kemaluan mengeluarkan sperma, tidak ditemukan kotoran pada anus dan tidak ada tanda-tanda penganiayaan.
"Karena tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan, jenazah korban kami serahkan kepada keluarga untuk segera dimakamkan. Dugaan sementara, korban nekat mengakhiri hidupnya karena frustasi menderita penyakit menahun," jelas Kapolsek Jepon, AKP Sutarjo. (tribunjateng/humas polres blora)