Tambang Emas Ilegal Telan Lima Korban
Ada dugaan korban yang tewas di lokasi tambang sengaja ditutupi agar tak mencuat ke publik
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Tambang emas ilegal di Kecamatan Sungaimas, Aceh Barat kembali menelan korban.
Seorang warga Kalimantan Barat, Robertus Robert (23) tewas tertimpa batu besar pada Senin (17/4) lalu. Mayat korban baru berhasil dievakulasi pada Rabu (19/4) sore.
Informasi diperoleh Serambi hingga kini tercatat sudah lima penambang tewas.
Ada dugaan korban tewas di lokasi tambang sengaja ditutupi agar tak mencuat ke publik.
“Korban rata-rata tenggelam ketika menambang di aliran sungai,” ujar sumber Serambi kemarin.
Korban Robertus Robert, warga Desa Pala Pulau Kecamatan Putusibau Utama Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat tewas karena tertimpa batu besar di aliran Krueng Ara Desa Lancong, Kecamatan Sungaimas, Aceh Barat.
Kemarin jenazah korban divisum di RS Cut Nyak Dhien dan dikebumikan di perkuburan umum milik Pemkab Aceh Barat di Ranup Dong Kecamatan Meureubo.
Informasi diperoleh keluarga Robertus sempat meminta agar jasad korban dibawa pulang ke kampung halamannya di Kalimantan Barat.
Namun pihak yang mendatangkan korban ke Aceh Barat mengaku tidak ada dana.
Selain itu kondisi kondisi jenazah juga sudah menyengat karena tiga hari di dalam air tertimpa batu besar.
Korban sebelumnya dievakuasi warga bersama tim medis Puskesmas Sungaimas dan anggota RAPI.
Samaidi, keluarga dari Robertus kepada wartawan menyatakan pihak keluarga berharap jasad korban dibawa pulang ke kampung halaman tetapi tidak dipenuhi.
“Kami sudah menelepon pihak keluarganya di Kalimantan. Korban sudah tiga bulan bekerja,” ujarnya.
Menurut informasi warga yang bekerja di lokasi tambang emas ilegal di Kecamatan Sungaimas, Aceh Barat mencapai 200 orang, mayoritas pendatang dari Kalimantan Barat dan provinsi lain yang didatangkan warga lokal.
Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Aceh Barat Shah Triza Putra Utama kepada Serambi kemarin menyatakan bahwa lokasi tambang emas di Sungaimas tidak mengantongi izin.
“Pihak yang mendatangkan ke lokasi itu juga tidak pernah melaporkan ke dinas,” katanya.
Ia mengakui bahwa terkait banyak pekerja dari warga luar Aceh yang dipekerjakan secara ilegal, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pertambangan.
“Kita berharap kasus pekerja yang meninggal di lokasi tambang itu tidak lagi terjadi ke depan,”ungkapnya.(riz)