Menyimak Obrolan Bupati Purwakarta dengan Presiden Jokowi di Mobil RI 1
Apa sih yang diobrolin Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat satu mobil dengan Presiden Joko Widodo di RI 1 saat berkunjung ke Purwakarta?
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sempat satu mobil dengan Presiden Joko Widodo di RI 1 saat berkunjung ke Purwakarta, Selasa (25/4/2017).
Kedatangan Presiden Jokowi untuk menghadiri peringatan Isra Miraj di Pondok Pesantren Al Hikamussalafiyah di Kampung Cipulus, Desa Nagrog, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta.
Di pesantren itu seperti biasa Presiden Jokowi sempat berpidato dan membagiakan hadiah kepada sejumlah santri yang dapat menjawab pertanyaan. Di pondok pesantren yang diasud KH Adang Badrudin itu Presiden Jokowi meletakkan batu pertama pembangunan gedung baru.
Usai pulang dari pesantren Presiden Jokowi mengajak Bupati Dedi masuk ke dalam mobil dinas kepresidenan, mereka menuju Tol Purwakarta-Bandung Purbaleunyi via Gerbang Tol darurat di KM 99, yang masuk dari Desa Sawit, Kecamatan Bojong.
Kelur Gerbang Tol Jatiluhur dan menyempatkan diri makan malam di rumah makan di sana, Presiden Jokowi yang sedianya ke Jakarta memilih mampir dan menonton Air Mancur Sribaduga di Situ Buleud.
Selama perjalanan naik mobil dari Wanayasa ke Purwakarta via Tol Purbaleunyi selama kurang lebih satu jam, Dedi bercerita kepada Presiden Jokowi tentang pengalamannya membangun Purwakarta.
"Di mobil saya cerita pengalaman membangun Purwakarta dengan anggaran kurang dari Rp 2 triliun," ungkap Dedi yang juga Ketua DPD I Jawa Barat tersebut.
Ditanya lagi ihwal pembicaraan lain, Pilkada Jabar misalnya, Dedi hanya tersenyum lebar. "Rahasia dong," ujar Dedi mengumbar tawa.
Dedi digadang-gadang akan maju di Pilkada Jabar. Meski begitu, Dedi belum resmi menyatakan diri akan maju di Pilkada Jabar mendatang.
Wartawan kembali mendesak Dedi buka suara apakah selama semobil itu bersama Presiden Jokowi membicarakan kemungkinan soal Pilkada Jabar.
"Tetap rahasia ya, sekali rahasia tetap rahasia. Yang pasti kami membicarakan soal Purwakarta, soal pembangunan di Purwakarta, soal ke-Indonesiaan, soal toleransi dan bicara soal membangun Indonesia, itu intinya," Dedi menegaskan sambil tertawa.