Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesal Pesawat Diminta Menunda Terbang, Ajudan Bupati Nabire Pukul Petugas Airnav

Tiba-tiba ajudan Bupati Nabire memukul Hardianto serta seorang karyawan magang Airnav atas nama Anton.

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Kesal Pesawat Diminta Menunda Terbang, Ajudan Bupati Nabire Pukul Petugas Airnav
Tribunnews.com
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Seorang petugas Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia dipukul oleh seorang kepala daerah di Papua.

Lembaga itu pun akan melaporkan Bupati Nabire Isaias Douw, S.Sos ke pihak berwajib. Demikian diungkapkan oleh Didiet K. S. Radityo Corporate Secretary AirNav Indonesia dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (17/5/2017).

Didiet menceritakan awal kejadian pemukulan tersebut, pada Selasa (16/5/2017) sekitar pukul 15.30 waktu setempat bupati dengan rombongan akan melakukan penerbangan dengan pesawat carter sengan pesawat Heavilift, perusahaan penerbangan carteran dan mengajukan rencana penerbangan.

Flight plan (rencana penerbangan) kepada waba (bandara kecil) Nabire dengan expect flying time 1 jam dan purpose time departure 15.30 waktu setempat.

Artinya jika mereka take off dari Nabire pukul 15.30 (lokal time), maka mereka akan tiba kembali pada pukul 17.30 (lokal time) di luar ground time mereka di waba.

Pada pukul 15.00 waktu setempat, sebelum mereka take off, pihak Heavilift meminta extend waktu sampai dengan pukul 18.00 setempat. Namun pihak otorita tidak berani me-realase dikarenakan ada informasi bahwa cuaca ke arah tenggara buruk.

 AirNav menyampaikan bahwa sehubungan dengan operating hours bandara dan alasan cuaca sebaiknya penerbangan dipertimbangkan kembali. Namun pihak pencarter pesawat (Bupati Nabire) tidak terima. Rombongan Bupati kemudian mendatangi kantor briefing office Airnav Nabire dan meminta penjelasan.

Berita Rekomendasi

AirNav menyampaikan bahwa sehubungan dengan operating hours bandara dan alasan cuaca sebaiknya penerbangan dipertimbangkan kembali. Namun pihak pencarter pesawat (Bupati Nabire) tidak terima. Rombongan Bupati kemudian mendatangi kantor briefing office Airnav Nabire dan meminta penjelasan.

Pihak Airnav Nabire diwakili petugas bernama Hardianto memberi penjelasan, disaksikan oleh Junior Manager Ops Airnav Nabire, beberapa karyawan briefing office, dan beberapa pegawai UPBU Nabire dan Avsec UPBU Nabire. Atas penjelasan karyawan tersebut, pihak pencarter Heavilift tidak terima.

Tiba-tiba ajudan Bupati Nabire memukul Hardianto serta seorang karyawan magang Airnav atas nama Anton.

"AirNav akan melakukan proses sesuai perundangan yang berlaku, karena tindakan pemukulan adalah kategori pidana khususnya dilakukan kepada petugas yang menjalankan amanah negara untuk melakukan pengaturan lalu lintas udara dan menjaga terselenggaranya keselamatan penerbangan," kata Didiet.

 Disebutkan, AirNav Indonesia adalah sebuah BUMN Khusus berbentuk Perum dengan nama LPPNPI (Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia) dengan tugas utama dari negara sesuai amanah PP (Peraturan Pemerintah) no 77 tahun 2012 untuk menyelenggarakan Layanan Navigasi Penerbangan di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas