Siti Histeris Lihat Teman-temannya Tak Bergerak Tertindih Bus
Sembari menahan isak tangis, Siti Aminah (18), salah satu korban selamat, mengisahkan kejadian nahas yang menimpa bus rombongannya terguling.
Editor: Y Gustaman
Dia dua lokasi ini mereka ingin berwisata antara lain ke Candi Borobudur, Malioboro, pantai Parangtritis, hingga Goa Pindul. Belum satu pun objek wisata dikunjungi, musibah sudah lebih dulu menerpa.
Ia masih ingat betul, tiga temannya yang meninggal duduk tak jauh dari kursinya. Siti duduk di bangku tengah, di sisi sebelah kanan, sedangkan ketiga temannya duduk di sebelah kiri.
Saat kejadian, ucap SIti, kondisinya masih gelap, sehingga mayoritas penumpang masih tertidur lelap, termasuk para guru pendamping.
Siti yang juga tertidur, mulai bangun ketika bus melintasi jalan dengan kontur berkelok dan naik turun. Kesadarannya belum penuh.
Tiba-tiba saja benturan keras terjadi, yang membuatnya bersama penumpang lain terbangun penuh. Kepanikan terjadi ketika bus melaju tanpa aturan, dibarengi teriakan histeris para penumpang.
"Semua histeris, lalu bus terguling, ada beberapa teman terjatuh dan mengalami luka-luka. Ketika bus mulai berhenti, saya menyaksikan tiga teman dalam kondisi tertindih bus, sama sekali tidak bergerak," cerita dia sembari mengusap air mata yang mulai mengucur deras.
Siti yang saat itu merasakan nyeri luar biasa di pergelangan kaki kirinya bergegas menyelamatkan diri, keluar dari bus.
Dengan perasaan panik dan kalut, ia bersama guru dan korban selamat lainnya, sebisa mungkin membantu korban-korban yang mengalami kesulitan untuk keluar dari bus.
"Tak berselang lama, warga mulai berdatangan dan ikut membantu," ucap dia.
Sementara itu, Heriyana, sopir bus dalam kecelakaan maut tersebut, saat dijumpai wartawan di bangsal Flamboyan, RSUD Tidar, tampak masih tergolek lemas.
Selain mengalami patah tulang rusuk, pria 38 tahun itu juga menderita luka-luka di sekujur tubuhnya, terutama di kepala dan tangan.
Dengan suara lirih, ia menjelaskan alasan melewati jalur Pakis, bukan jalur normal karena banyak mobil dan bus yang memutar balik dan ada informasi di daerah Jambu, Kabupaten Semarang, macet akibat kecelakaan.
"Kemudian, saya ambil jalur Salatiga-Kopeng. Sebelumnya saya juga pernah lewat Pakis dan lancar tanpa kendala," ungkap dia.
Sopir asal Ciamis, Jawa Barat, tersebut memastikan bus yang dikendarainya dalam kondisi bagus dan telah dicek sebelum keberangkatan.
"Padahal itu bus baru, kondisinya juga masih bagus, tapi begitu melewati turunan curam, tiba-tiba remnya blong," jelas dia sembari menahan perih.