Modus Baru Peredaran Narkoba, Dimasukkan dalam Perut hingga Dicampur Buah Mangga
Para pelaku penyalahgunaan narkoba akan melakukan berbagai macam modus saaat membawa masuk barang haram ke Jatim.
Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Berbagai cara dilakukan para bandar, pengedar dan kurir guna memuluskan peredaran narkoba ke Jawa Timur (Jatim).
Segala modus dipakai supaya narkoba tidak terendus petugas dan masyarakat harus selalu waspada.
Kepala Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Jatim Brigjen Pol Fatkhur Rahman mengingatkan, para pelaku penyalahgunaan narkoba akan melakukan berbagai macam modus saaat membawa masuk barang haram ke Jatim.
"Macam cara terus dilakukan oleh para pelaku. Ada yang dibawa langsung, narkoba dimasukkan ke perut lewat dubur, jasa pengiriman ekspedisi atau pakai kurir. Biasanya barang (narkoba) masuk lewat jalur udara dan darat. Itu yang paling sering di Jatim. Sekarang modusnya baru-baru," kata Fatkhur Rahman usai pemusnahan barang bukti ganja 10,4 kg dan sabu 1,5 kg di halaman kantor BNNP Jatim, Jumat (19/7/2017).
Fatkhur Rahman menuturkan, modus narkoba dimasukkan ke perut itu dilakukan oleh salah satu pengedar asal Malaysia yang akhirnya meninggal di RS Dr Soetomo Surabaya lantaran sakit, awal April 2017 lalu.
Dia ditangkap petugas Bandara Juanda lantaran diketahui membawa sabu dengan cara dimasukkan ke perut.
Baca: Springbed Jadi Kado Terakhir Sebelum Abil Tewas Dibunuh
"Pelaku awalnya sakit dan akhirnya meniggal, karena kapsul plastik berisi sabu di perutnya pecah," kata Fatkhur Rahman.
Selain itu, juga ada bandar yang mengirimkan narkoba dengan cara dimasukkan dalam karung yang dicampur buah mangga.
Ini merupakan hasil ungkap BNNP Jatim yang membongkar pengiriman ganja seberat 9,9 kg, Minggu (14/5/2017) lalu.
Barang itu dikirim dari Medan lewat pengiriman ekspedisi ke Bandara Juanda dan selanjutnya dikirim ke Gresik dan akhirnya dua kurir diringkus.
Fatkhur mengingatkan, peredaran narkoba di Jatim tergolong masih tinggi. Selama periode Februari-April 2017, BNNP Jatim menyita 10,4 kg ganja dan 1,5 kg sabu.
"Kalau narkoba itu sampai lolos dan diedarkan, korban narkoba bisa mencapai ribuan," kata Fatkhur.
Kabid Pemberantasan BNNP Jatim, AKBP Wisnu Chandra menegaskan, pihaknya berusaha untuk memerangi penyalahgunaan narkoba di Jatim.
"Kami terus bergerak dan melakukan penindakan. Narkoba harus diperangi secara terus menerus," kata Wisnu. (fat)