Ratusan Remaja Bertekad Menunda Nikah Dini Dalam Aksi GenRe Maluku Utara
Mereka bertekad untuk menjadi Generasi Muda yang berdaya guna dan membawa kemajuan bagi bangsa
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, TERNATE - Ratusan Remaja Berikrar Menunda Nikah Dini dalam Aksi GenRe yang dihelat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Senin (22/5), di Lapangan Ex Kantor Gubernur Maluku Utara.
Mereka bertekad untuk menjadi Generasi Muda yang berdaya guna dan membawa kemajuan bagi bangsa.
Aksi GenRe yang diselenggarakan dalam rangkaian memperingati Hari Keluarga Nasional ini di ramaikan dengan aksi Lomba Poster yang di ikuti oleh 110 peserta ini yang berasal dari Kota Ternate.
Aksi ini merupakan aksi ke tiga dari ajang sosialisasi program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) bagi remaja yang rencananya diselenggarakan di 10 Provinsi diantaranya Maluku Utara, Sulawesi Selatan, Kalbar, NTB, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Aceh, Jawa Barat, Lampung, Sulawesi Barat.
Dalam Aksi GenRe kali ini, di awali dengan penyuluhan kesehatan reproduksi dari BKKBN dan penyuluhan Napza dari Badan Narkotika Provinsi Maluku Utara. Para remaja antusias.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan. Mulai dari pertanyaan seputar Napza hingga Kanker Serviks.
Selain penyuluhan, aksi kali ini juga dimeriahkan oleh stand up comedy, parodi remaja yang bertema pergaulan bebas, pembacaan puisi.
Wali Kota Kota Ternate pun yang diwakili oleh Sekretaris Kota Ternate Drs. M. Tauhid Soleman, M.Si dalam menyampaikan Pemerintah Kota Ternate sangat mengapresiasi dan siap mendukung program dari BKKBN dalam rangka menciptakan generasi muda yang berkualitas khususnya di Kota Ternate.
Kepala BKKBN, Surya Chandra Surapaty menyatakan bahwa GenRe merupakan intervensi terhadap tantangan dan permasalahan remaja di Indonesia.
Hal tersebut dilakukan karena data menunjukkan bahwa perkawinan di kalangan remaja masih terjadi. Proporsi remaja usia 15-19 tahun yang sudah melahirkan dan hamil anak pertama naik dari 8,5% (SDKI 2007) menjadi 9,5% (SDKI 2012).
Laporan review tahunan Unicef 2014 menguatkan data tersebut dengan mengungkapkan bahwa satu dari empat perempuan di Indonesia menikah sebelum berumur 18 tahun.
"Jumlah remaja yang besar tersebut akan dapat menjadi aset yang luar biasa bagi bangsa dan negara Indonesia apabila dikelola dengan baik, karena itu membina mereka adalah investasi masa depan, " lanjut Surya dalam keterangan pers, Selasa (23/5/2017).
BKKBN mengembangkan Program GenRe, dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang Pendewasaan Usia Perkawinan sehingga mereka mampu melangsungkan: jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.
Melalui Program GenRe, remaja dibina dan diarahkan untuk mampu menjalani masa transisi kehidupan remaja yaitu melanjutkan sekolah; mencari pekerjaan; memulai kehidupan berkeluarga; menjadi anggota masyarakat; dan mempratikkan hidup sehat.
Kedepannya Surya berharap dengan menerapkan 5 transisi kehidupan, remaja akan terhindar dari Nikah Muda, Seks Pranikah dan Penyalanggunaan Napza dan dapat menjadi bagian dari Generasi emas Indonesia.
Generasi emas nantinya diharapkan menjadi generasi yang cerdas dan komprehensif, yaitu produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, sehat dan menyehatkan dalam interaksi alamnya, serta berperadaban unggul.