Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perkuat NKRI, Elemen Lintas Agama Buka Puasa Bersama Warga Muslim Bali

Elemen lintas agama di Bali yang tergabung dalam GRAK (gerakan anti radikalisme) buka puasa bersama puluhan anak yatim piatu dan duafa di Sekretariat

Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Y Gustaman
zoom-in Perkuat NKRI, Elemen Lintas Agama Buka Puasa Bersama Warga Muslim Bali
Tribun Bali/I Made Ardhiangga
Elemen lintas agama berbuka puasa bersama aanak yatim piatu dan duafa di Sekretariat GRAK, Jalan Yudistira 31 Denpasar, Bali, Minggu (11/6/2017). TRIBUN BALI/I MADE ARDHIANGGA 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Elemen lintas agama di Bali yang tergabung dalam GRAK (gerakan anti radikalisme) buka puasa bersama puluhan anak yatim piatu dan duafa di Sekretariat GRAK, Jalan Yudistira 31 Denpasar, Bali, Minggu (11/6/2017).

Menariknya, hampir semua elemen lintas agama turut hadir, baik umat Kristiani, Katolik, dan elemen dari etnis Tionghoa.

Ketua Panitia Buka Puasa Bersama, Imam Munawir, menyatakan elemen GRAK melakukan buka puasa bersama dengan berbagi kepada sesama. 

"Berbicara Indonesia tidak bisa berbicara satu dua golongan. Jadi, membangun sebuah gerakan antiradikalisme bertujuan untuk persatuan dan kesatuan dan saling menghargai antar sesama," ucap Munawir.

‎Sebelum buka puasa umat Muslim mengadakan doa bersama demi persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia diawali dengan pembacaan Alquran.

Kemudian, ada penghafalan Pancasila, salat Magrib berjemaah dan makan malam bersama.

Berita Rekomendasi

Tokoh umat Muslim, ustaz Nur Alit‎, menyatakan sedari awal ulama besar Indonesia, Kiai Maimoen Zubair, ketika berbicara tentang Indonesia, ialah berbicara tentang Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Ketika menyoal Indonesia harus mengacu dua hal itu.

"Karena itu NKRI itu harga mati. Kita harus tahu dan memaknai hubungan antar manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia," ungkap dia.

Penggagas GRAK, Nyoman Gde Sudiantara, mengaku kebersamaan berbuka dengan anak yatim piatu dan duafa hanya sebagian kecil dari apa yang bisa dilakukan untuk menjaga hubungan harmonis antarumat beragama di Indonesia.

Ini juga bagian dari amalan ajaran Hindu yang meyakni Tri Hita Karana, yaki manusia dengan sesamanya, manusia dengan Tuhan dan manusia dan Alam.

Sehingga, apa yang dilakukan ini semata-mata untuk menjaga kebersamaan di Bali dan bisa menjadi contoh untuk daerah lainnya.

"Ini adalah keinginan kami (elemen lintas agama) untuk Indonesia tetap satu. NKRI harga mati. Dan kebersamaan antarumat ini tak akan runtuh dengan segala upaya yang akan memecah belah. Dan selamat bagi umat Muslim untuk menjalankan ibadah puasa dan semoga di hari yang Fitri ini kita semua bisa senantiasa berbagi," ucap Sudiantara.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas