Kepuasan Menjinakkan Ular Berbisa
Selama proses penjinakan ular liar harus siap-siap menerima patukan sebanyak dua kali.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Abdul Hafiz
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Pardiansyah Romli MH punya hobi unik. Ia suka menangkap ular berbisa dan menjinakkannya. Selanjutnya dipelihara.
"Kepuasan melihara ular otomatis dari saat menjinakkan dari ganas ke jinak," kata Ketua Komunitas Sumsel Reptil saat ditemui di rumahnya, Jalan R Sukamto Lr Masjid No.157A, Palembang, Jumat (9/6/2017).
Adapun yang mendorong Pardi, sapaan akrabnya, lantaran di lingkungan rumahnya memang banyak ular liar berkeliaran. Warna kulit ular membuatnya tertarik untuk menangkap dan memelihara.
"Mulanya harus mempelajari membedakan mana ular berbisa dan tidak berbisa," kata Staf UPT Dinas Pendidikan Kecamatan IB2 itu.
Kalau ular berbisa pasti bentuk gigitannya seperti tusukan taring. Sementara, jika bukan ular berbisa pasti menyerupai gigitan leter U.
Selama proses penjinakan ular liar, menurutnya, harus siap-siap menerima patukan sebanyak dua kali. dan, ular sawo besar ukuran 2 meter adalah yang paling sulit dijinakkan.
"Susahnya menghandel dan memegangnya. Suka berbalik, mematuk," lanjutnya.
Kemudian proses penjinakan sama seperti ular pada umumnya. Ular harus ditaruh di kandang. Kemudian diberi makan.
"Kalau sudah mau makan sendiri artinya ular sudah menerima keadaan tinggal di kandang," terang Pardi.