Dua Pasangan Mesum Ikut Terjaring Razia Satpol PP dengan BNN untuk Tes Urine Penghuni Kos
Petugas Satpol PP Kota Blitar, berkali-kali mengetuk satu pintu kamar di Rumah Kos Anggun I di Jl WR Supratman, Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar
Editor: Sugiyarto
Fasilitas kamar kos yakni kamar mandi dalam, televisi, dan wifi. Kamar kos yang uang sewanya Rp 715.000 per bulan ditambahi fasilitas AC.
Penghuni kamar kos itu campuran pria dan perempuan. Tapi, ketika dirazia, penghuni yang ada di kamar kos rata-rata perempuan muda.
Para perempuan muda yang indekos di tempat itu kebanyakan bekerja di kafe dan tempat karaoke.
Seperti pengakuan Meme, satu perempuan muda yang menghuni salah satu kamar di rumah kos itu.
Perempuan yang mengaku berasal dari Selopuro, Kabupaten Blitar itu bekerja di salah satu tempat karaoke di Kota Blitar.
Ia mengaku baru sebulan tinggal di tempat kos tersebut. Ia menyewa kamar yang tarifnya Rp 715.000 per bulan yang ada fasilitas AC nya.
"Kerjanya libur, karena karaokenya tutup selama Ramadan," kata Meme.
Ketika dirazia, Meme berada di dalam kamar bersama seorang pria. Menurutnya, pria yang berada di dalam kamar adalah temannya. "Teman, lagi main," jawabnya singkat.
Ketua RT 4 RW 6 Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Sujito mengatakan warga sempat mengeluhkan aktivitas penghuni di tempat kos itu.
Pada malam hari, suara para penghuni sering terdengar ramai sampai ke rumah warga. Ia sudah sempat memperingatkan satpam tempat kos, tapi tetap tidak berubah.
"Kadang-kadang ada yang minum-minum di depan rumah kos," katanya.
Dikatakannya, pengelola tidak pernah melaporkan data penghuni kos yang baru masuk. Untuk itu, ia kesulitan memantau aktivitas para penghuni di tempat kos itu.
"Dulu pas awal-awal berdiri tiap ada penghuni baru dilaporkan ke RT. Akhir-akhir ini tidak pernah. Seperti ini, katanya yang bawah untuk pria dan yang atas untuk perempuan, kenyataannya campur," ujarnya.
Penghuni Kos Rata-rata Perempuan Muda