Sebelum ke Rumah Kos Anggun, petugas Satpol PP terlebih dulu mendatangi tempat kos di Jl Nias. Ada empat tempat kos di Jl Nias yang didatangi petugas.

Petugas mendapati tiga perempuan dan satu pria dalam satu kamar di tempat kos di Jl Nias.

"Sementara kami data dulu identitasnya dan dites urine," kata Kabid Penegakan Perda Satpol PP Kota Blitar, Agus Suherli.

Tiga perempuan dan satu pria yang ditemukan satu kamar itu berada di tempat kos yang menjadi lokasi pengeroyokan yang menyebabkan korban tewas.

Kasus tersebut ditangani petugas Satreskrim Polres Blitar Kota. Polisi menetapkan empat tersangka dalam kasus itu.

"Razia kali ini juga untuk menindaklanjuti kasus keributan di tempat kos yang ditangani polisi. Informasinya, korban dan pelaku mabuk," ujar Agus.

Penghuni kamar di empat tempat kos yang didatangi petugas rata-rata perempuan muda. Ketika petugas datang, para perempuan muda penghuni kamar kos rata-rata masih tidur.

Pemilik tempat kos di Jl Nias, Pujiono, mengakui tempat kosnya banyak dihuni oleh perempuan pemandu lagu. Tempat kosnya memiliki sembilan kamar. Sekarang jumlah kamar yang terisi baru enam kamar.

"Rata-rata yang nyewa purel (istilah dia menyebut perempuan pemandu lagu," katanya.

Seorang penghuni kamar kos, Dea Ayu mengakui berada di dalam kamar bersama dua temannya cewek dan satu cowok. Ia di dalam kamar hanya menonton film.

"Sedang nonton film," kata perempuan yang mengaku berasal dari Penataran, Kabupaten Blitar itu.

Dalam razia itu, petugas membagi dua tim. Satu tim menyisir tempat kos di wilayah timur dan satu tim lagi di wilayah barat.

Wilayah timur ini meliputi Jl Nias dan Jl WR Supratman. Sedsngkan wilayah barat berada di Kecamatan Sukorejo.

Petugas yang menyisir di wilayah barat juga menemukan satu pria dan dua perempuan di dalam satu kamar.

Kondisi satu pria dan dua perempuan berada di dalam satu kamar ditemukan petugas di dua tempat kos di Jl Cemara.