Kasihan Pria Ini, Kena Stroke dan Tak Terurus dan Saat Tidur Sering Digigit Tikus
Diapers kakek Didik tidak ada yang mengganti, bahkan kakek Didik pernah tidak makan selama dua hari.
Editor: Eko Sutriyanto
"Pernah saya antar ke RSUD bahwa tidak ada indikasi untuk rawat inap. Tidak ada obat-obatan yang dikasih padahal kondisinya seperti ini nggak bisa diajak komunikasi, malah disuruh rawat jalan," katanya.
Tapi, bagaimana mau rawat jalan, mengangkat sampai ke jalan saja sudah setengah mati.
"Makanya istri saya pusing juga kalau saya lagi sibuk, ya terlantar seperti ini (kakek Didik) saya bingung juga,” kata Faizin.
Perwakilan paguyuban Pati, Joko Gimbul mengungkapkan pihaknya sudah beberapa kali bergotong royong untuk membantu kakek Didik.
Berbagai sumbangan berupa uang dan sembako pernah diberikan sebagai bentuk kepedulian.
“Dari paguyuban sudah ada beberapa yang gotong royong membantu. Kami ke sini juga sudah membantu, seperti ada yang kasih uang, ada yang kasih sembako, tempat tidur dan segala macam kebutuhan. Kita datang ke sini berapa kali sama tim, sama teman-teman yang punya kedudukan saya ajak supaya mereka bisa membantu lebih,” katanya.
Joko membenarkan pihaknya juga sudah pernah membawa kakek Didik ke rumah sakit, namun dari pihak rumah sakit meminta untuk dipulangkan saja.
Alasannya karena tidak ada tindakan medis apa pun yang bisa dilakukan karena sakit stroke yang diderita kakek Didik sudah permanen.
“Kesimpulan dari rumah sakit bahwa dia tidak bisa lagi di rawat di sana karena sudah permanen sakitnya. Jadi sudah nggak ada kewajiban dari rumah sakit. Jadi kalau mau, ya dilakukan terapi, karena untuk rawat inap pun nggak ada fungsinya,” katanya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Balikpapan.
Informasi yang didapatkannya, Dinas Sosial Balikpapan sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Pati untuk menemukan alamat kakek Didik di Pati, Jawa Tengah.
“Alamat tersebut ditemukan, tetapi memang tidak ada keluarganya,” ungkap Joko.
Mengetahui kondisi kakek Didik yang semakin memprihatinkan tersebut, Koordinator Balikpapan Tolong Menolong (BatMen), Ayu wulandari mengungkapkan pihaknya akan berkoordinasi dengan paguyuban Pati untuk melakukan galang dana untuk pemulangan kakek Didik ke Pati.
Pasalnya, bila menunggu daftar antrian dari Dinas Sosial Balikpapan, membutuhkan waktu yang cukup lama.
Sambil menunggu pengumpulan dana untuk pemulangan kakek Didik ke Pati, Ayu berharap, kakek Didik dapat dirawat di Dinas Sosial agar tidak memberatkan keluarga Faizin.
“Kita juga akan koordinasi dengan Dinas Sosial Pati di sana melalui Dinas Sosial Balikpapan, jadi di sini perlu ada sinergi dari beberapa dinas dan warga,” katanya.