Kasihan Pria Ini, Kena Stroke dan Tak Terurus dan Saat Tidur Sering Digigit Tikus
Diapers kakek Didik tidak ada yang mengganti, bahkan kakek Didik pernah tidak makan selama dua hari.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan TribunKaltim.co, Muhammad Alidona
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN – Kondisi kakek Didik (68), seorang pria tua penderita stroke di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, semakin memprihatinkan.
Pria asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah itu menderita stroke dan tinggal sebatang kara di kontrakannya yang berada di Gang Bersama, Gunung Sari Ilir, Balikpapan yang hanya bisa hidup dari belas kasihan orang lain.
Keluarga Faizin, tetangga korban, adalah satu-satunya tetangga yang berbaik hati merawat kakek Didik, meskipun keluarga Faizin sendiri juga tergolong kekurangan karena sehari-hari hanya bekerja sebagai penjual salome (pentol bakso) keliling.
Namun lima hari terakhir ini, saat keluarga Faizin tengah repot, maka kakek Didik tidak tersentuh sama sekali.
Diapers kakek Didik tidak ada yang mengganti, bahkan kakek Didik pernah tidak makan selama dua hari.
Saat tidur pun kaki kakek Didik digigiti tikus.
Saat TribunKaltim.co berkunjung ke rumah kotrakannya, kakek Didik hanya bisa terbaring lemah di kasur tipisnya.
Tubuhnya hanya ditutup dengan kain tipis hingga sebatas dada dan separuh badannya sebelah kanan lumpuh tak bisa digerakkan.
Jangankan untuk beraktivitas, untuk berbicara pun sulit.
Di kakinya tampak bekas luka akibat digigit tikus saat kakek Didik tidur.
Aroma tak sedap memenuhi seluruh ruangan, bekas buang air kecil dan besar tak ada yang membersihkannya.
“Kakek Didik juga tidak bisa pindah kontrakan karena siapa lagi yang mau urus dan kasih makan, apalagi orang di sekitar sini juga kurang peduli. Meskipun tahu ada orang tua terlantar di lingkungan ini, tapi beberapa hari terakhir saya juga sudah mentok, pekerjaan repot sekali, keuangan juga lagi seret. Sampai kemarin dua hari nggak terurus sampai enggak saya kasih makan," kata Faizin.
Menurut Faizin, dirinya bersama komunitas paguyuban Pati juga telah berusaha membawa kakek Didik ke RSUD Balikpapan di kawasan Gunung Malang, namun karena sudah tidak ada yang bisa dilakukan lagi untuk mengobati kakek Didik, maka kakek Didik diminta untuk rawat jalan saja.