Nelayan Pemalang Diminta Tak Ikut Demo ke Istana Negara Jakarta
Kepolisian mengimbau kelompok nelayan di Pemalang untuk tidak mengikuti aksi demo nelayan yang rencananya dilakukan di Istana Negara Jakarta.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNNEWS.COM, PEMALANG - Kepolisian mengimbau kelompok nelayan di Pemalang untuk tidak mengikuti aksi demo nelayan yang rencananya dilakukan di Istana Negara Jakarta, Selasa (11/12/2017) hingga Rabu (12/7/2017).
Kapolres Pemalang, AKBP Agus Setyawan Heru Purnomo melalui Kapolsek Taman, AKP Kabul Santosa, menyatakan warga di Kecamatan Taman sebagian besar merupakan nelayan.
"Terkait seruan aksi nelayan dan partisipasi mahasiswa se-Indonesia yang akan melakukan aksi di Istana Negara, kami mengimbau supaya nelayan tak perlu berpartisipasi," kata Kabul, Senin (10/7/2017).
Di kecamatan tersebut, juga ada beberapa kelompok nelayan serta sekretariatnya, termasuk Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Pemalang.
Imbauan itu, kata dia, diberikan personel Kepolisian melalui sambang langsung ke masyarakat di Desa Asemdoyong yang merupakan desa kelompok nelayan.
Baca: Prada Yanuar Dikeroyok hingga Tewas, Pelaku Utamanya Diduga Putra Anggota DPRD Bali
Kanit Intel Aiptu Abdul Wahib dan Bhabinkamtibmas Desa Asemdoyong, Aipda Hendro Purwanto juga telah mengadakan koordinasi dengan para nelayan.
"Kami juga melakukan imbauan ke Pengurus KUD Mina Misoyo Makmur yang merupakan KUD nelayan. Serta perangkat Desa Asemdoyong agar para nelayan tidak melakukan aksi demo ke Jakarta," tandasnya.
Petugas juga telah mendatangi para nelayan yang sedang memperbaiki kapal ataupun menurunkan ikan hasil tangkapan untuk berdialog dan memberikan pembinaan.
Kapolsek menyarankan agar para nelayan lebih baik melaut seperti hari- hari biasa untuk mencukupi kebutuhan keluarga dibandingkan ikut demo.
"Lebih baik melaut untuk memenuhi kebutuhan keluarga," imbuhnya.
Seperti diketahui, para nelayan berencana menggelar demonstrasi untuk memperjuangkan nasib mereka.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas berbagai kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti yang dinilai telah memberatkan nelayan.