Tenda Belajar Rusak, Siswa SDN 044831 Terancam Terserang Penyakit Asma
Tiga tenda sebagai pengganti ruang kelas yang biasa digunakan puluhan siswa/i SDN 044831 Desa Gung Pinto rusak berat akibat diterjang angin kencang.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tiga tenda sebagai pengganti ruang kelas yang biasa digunakan puluhan siswa/i di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 044831 Desa Gung Pinto, Kecamatan Namanteran, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara rusak berat akibat diterjang angin kencang sejak Minggu (16/7/2017) malam.
Akibatnya, siswa/i baru yang hendak belajar di hari pertama sekolah terpaksa belajar di lapangan terbuka di bawah terik matahari.
"Karena siswa belajar di lapangan terbuka, kami khawatir mereka terserang penyakit (asma dan batuk). Sebab, kondisi Gunung Sinabung tidak stabil dan kerap menyemburkan debu," kata Kepala SDN 044831 Desa Gung Pinto, Heriani Sembiring, Senin (17/7/2017).
Ia mengatakan, jika sewaktu-waktu Gunung Sinabung menyemburkan debu, otomatis siswa/i baru yang tengah belajar di lapangan terbuka akan dihujani debu.
Kondisi ini tentunya tidak baik bagi anak-anak yang rentan terserang penyakit.
Baca: Hari Pertama Sekolah Siswa SD Negeri Desa Gung Pinto Belajar di Bawah Terik Matahari
"Beberapa waktu lalu kami sudah sampaikan kepada pihak kecamatan agar menyampaikan masalah ini ke Dinas Pendidikan (Tanah Karo). Namun, sampai saat ini, belum ada tanggapan dari pemerintah daerah," keluh Heriani.
Ia mengatakan, pihaknya sangat berharap tenda yang digunakan sebagai ruang kelas itu segera diperbaiki. Dengan begitu, aktivitas belajar mengajar tetap berlanjut seperti hari-hari biasanya.
"Pemberitahuan kerusakan sudah disampaikan Pak Camat ke dinas (pendidikan). Namun, alasan dinas harus ada surat laporan resmi dari sekolah. Dan itu sudah kami sampaikan, tapi tak jauh ada tanggapan," katanya.
Sebelumnya, sejumlah ruang kelas di SDN 044381 Desa Gung Pinto, Kecamatan Namanteran rusak berat akibat diguncang gempa pada Januari 2017 lalu.
Sejak saat itu, siswa/i yang belajar di sana terpaksa menggunakan tenda untuk belajar.
Namun, pada kemarin malam, tenda yang digunakan sebagai ruang kelas rusak berantakan diterpa angin kencang. Kondisi ini tentunya menghambat aktivitas belajar mengajar siswa/i baru di sekolah itu. (Ray/tribun-medan.com)