TRIBUNNEWS.COM, TRENGGALEK - Bupati Trenggalek Emil Dardak menjadi salah satu nama yang disebut-sebut akan ikut kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2018.

Berdasarkan hasil survei dari Surabaya Survei Centre (SSC), nama Bupati termuda se-Jatim ini dari segi popularitas dan akseptabilitas cukup tinggi, berkisar di angka 16 persen.

Nama Emil juga disebut masuk ke dalam bursa calon wakil gubernur. La Nyala Mattaliti misalnya, secara terang-terangan mengincar Emil Dardak untuk maju bersamanya di Pilgub Jatim

Emil pun menanggapi isu tersebut dengan santai. Ia mengaku tak begitu memikirkan isu namanya yang mencuat di Pilgub Jatim.

Menurutnya, jika pun namanya disebut-sebut di kontestasi Pilkada Jatim, itu berarti Kabupaten Trenggalek sudah mulai menunjukkan potensinya di tingkat lokal.

“Kita ambil positifnya saja, Insyaallah ini menumbuhkan optimisme bukan kepada saya tetapi kepada Trenggalek, bahwa Trenggalek yang dulu dianggap sebagai daerah yang kurang berpotensi, mungkin sekarang sudah menunjukkan potensinya,” kata Emil seperti yang diterima Tribun.

Emil menegaskan dirinya masih ingin fokus membangun Trenggalek, apalagi beberapa waktu lalu Ketua Komisi V DPR RI baru saja mengunjungi Trenggalek untuk menempatkan kabupaten di pesisir selatan Pulau Jawa ini sebagai penggerak ekonomi di Selatan Jawa Timur.

Tugas berat ini menurut Emil lebih penting ketimbang memikirkan soal Pilgub Jatim.

Hasil survei positif yang mensejajarkan namanya dengan banyak kandidat di peta politik Pilgub Jatim dianggap Emil merupakan sebuah angka positif bagi Kabupaten Trenggalek secara keseluruhan.

“Saya anggap angka survei itu merupakan kenaikan bagi Trenggalek secara keseluruhan,” ujarnya.

Selaku bupati yang baru menjabat kurang lebih dua tahun, ia lebih tertarik untuk mengembangkan potensi yang ada di Kabupaten Trenggalek, terutama di sektor wisata, ekonomi kreatif, dan sektor perdagangan.

Menurutnya, jika suatu daerah ingin eksis di tingkat nasional maupun internasional maka sektor-sektor ini harus dikembangakan dengan optimal.

“Jadi saya merasa Trenggalek sudah mulai diketahui (eksis) dari apa yang kita kerjakan selama ini,” tandas Emil.