Fakta Memprihatinkan Nasib Para Buruh Garmen Milik Ivanka Trump di Subang
Realitas bekerja di pabrik membuat pakaian untuk label Ivanka Trump benar-benar memprihatikan.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Realitas bekerja di pabrik membuat pakaian untuk label Ivanka Trump benar-benar memprihatikan.
Mereka digaji sedikit, sehingga tidak dapat menafkahi kehidupan keluarga mereka bahkan sampai diintimidasi.
Melihat hal ini, The Guardian telah berbicara dengan beberapa pekerja di pabrik PT Buma di Subang, Indonesia, yang membuat pakaian Ivanka Trump.
Menurut mereka gaji mereka adalah salah satu upah minimum terendah di Asia tapi target produksi sangat tinggi.
Salah satunya adalah Alia. Ia telah bekerja di pabrik setelah lulus sekolah menengah.
Hasilnya ia hanya bisa menyewa dua kamar di sebuah rumah kos berdebu seharga 30 US Dollar (Rp399.420) sebulan.
Anak-anak Alia tinggal bersama nenek mereka dan hanya bisa melihat orangtua mereka, Alia dan suaminya, Ahmad, seminggu dalam sebulan.
Upah yang diterima Alia sekitar Rp2,3 juta.
Sita (23) juga salah satu pekerja tersebut. Dia harus putus kuliah saat orangtuanya jatuh sakit dan mulai bekerja di pabrik tahun lalu.
Dia mengatakan bahwa kontraknya akan segera diakhiri setelah tujuh bulan bekerja.
“Itu salah satu cara perusahaan untuk mengatasi biaya tambahan,” katanya.
Para pekerja di PT Buma di Subang, pabrik yang membuat pakaian Ivanka Trump
Sebagai pekerja kontrak, dia tidak akan mendapatkan pesangon apapun.
“Saya tidak tahan lagi,” curhat Sita.
“Saya bekerja lembur tanpa dibayar setiap hari dan hanya mendapat Rp2,3 juta sebulan.”