Guru Ngaji Ini Tinggal di Kandang Sapi Bersama Anak dan Istri, Seperti Ini Cara Membagi Ruangannya
Tak pernah terbayangkan dalam benak Ahmad Sutomo (41), akan mengajak istrinya Dwi Ayu Suciati (24) dan dua anaknya tinggal di bekas kandang sapi.
Editor: Sugiyarto
Sementara itu, istrinya pernah mencoba membuka usaha berjualan rujak dan gorengan.
Namun, karena keterbatasan modal, usaha istrinya hanya bertahan selama dua bulan.
"Mungkin karena banyam kebutuhan, dan modal terbatas akhirnya tutup,"katanya.
Sutomo sebenarnya memiliki keinginan untuk mencoba membuat kerajinan kolor reog, untuk mengisi kekosongan ketika tidak ada pekerjaan.
"Sekarang saya mencoba mengawali membuat kerajinan kolor reog. Taoi baru sekarang baru belajar sambil kumpul-kumpul modal," jelasnya.
Ia mengaku sudah meminjam uang Rp 500 ribu dari temannya.
Uang itu rencananya ia pakai untuk membeli benang, sebagai bahan utama membuat kolor reog.
Pria lulusan SD ini berharap mendapatkan bantuan modal untuk usaha yang ingin dia rintis. Sutomo juga berharap dapat membangun warung kecil untuk dipakai istrinya berjualan gorengan dan rujak.
Selain menjadi buruh serabutan, Sutomo juga dipercaya menjadi guru ngaji di Pondok Pesantren Mambaul Huda di Desa Sendang.
Namun, ia tidak mendapatkan gaji dari profesinya sebagai pengajar di Madrasah Diniyah. Hanya bisyaroh berupa parcel yang diberikan oleh pengurus pondok setiap lebaran.
Sementara itu, istrinya Dwi Ayu Suciati, tak pernah mengeluh dan menyesali kehidupannya yang sekarang. Dwi mengaku menerima dengan ikhlas kondisi perekonomian keluarga saat ini.
“Yang penting, bagi saya bisa hidup mandiri, hidup berkumpul bersama keluarga,” kata dia.
Meski tinggal di kandang sapi, ia sangat bersyukur anak-anaknya jarang sakit. Ia berharap suatu saat nasib keluarganya akan berubah. (Surya/Rahadian Bagus)