Asyiknya Berburu Sunrise di Kawasan Gunung Bromo Meski Diterpa Udara Dingin
Saat turun dari bus, udara dingin langsung terasa di sekujur tubuh. Penutup wajah dan sarung tangan langsung dikeluarkan untuk menghangatkan tubuh.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Hotel ini menjadi tempat transit berganti kendaraan.
Saat turun dari bus, udara dingin langsung terasa di sekujur tubuh. Penutup wajah dan sarung tangan langsung dikeluarkan untuk menghangatkan tubuh.
Sebagai informasi, banyak pedagang yang menyewakan jaket tebal di kawasan tersebut seharga 25 ribu. Ada pula yang berjualan kupluk dan sarung tangan seharga Rp 25 ribu.
Peserta lalu mencari jeep yang akan membawa ke Bukit Cinta untuk melihat sunrise.
Tribunnews.com bersama empat wartawan lainnya memilih jeep putih Toyota Hardtop keluaran tahun 1979 yang dikemudikan Basir.
Basir menceritakan kawasan Bromo sedang ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun internasional.
Tercatat, 900 jeep belum mencukupi untuk membawa wisatawan menuju kawasan Bromo.
Harga sewa jeep untuk empat lokasi sebesar Rp 700 ribu meliputi kawasan Bromo, Bukit Cinta, Pasir Berbisik dan Bukit Teletubbies.
Basir terlihat cekatan dalam mengemudi. Ia sempat meminta izin merokok karena sedikit mengantuk. Namun, hal itu tidak membuatnya kehilangan konsentrasi.
Jeep seharga Rp 80 juta-an itu sempat mengalami masalah setelah pemeriksaan pos pertama. Lampu depan jeep mati.
Perjalanan yang memakan waktu sekitar satu jam harus terhenti selama 15 menit. Dibantu rekannya sesama sopir jeep, Basir memperbaiki masalah itu.
"Kabelnya harus diganti nih," kata Basir yang mengenakan kupluk itu.
Tak lama perjalanan dilanjutkan menuju Bukit Cinta.
Ternyata, kawasan itu sedang direnovasi sehingga wisatawan harus berpindah ke bukit lain di dekat situ.