Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selain Bangunan Yang Memprihatinkan, Tenaga Pengajar di SD Ini Hanya Digaji Rp 191 Ribu Perbulan

Saking tidak mencukupinya, murid-murid pun harus membawa bangku atau kursi dari rumah masing-masing.

Penulis: Budi Rahmat
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Selain Bangunan Yang Memprihatinkan, Tenaga Pengajar di SD Ini Hanya Digaji Rp 191 Ribu Perbulan
Tribun Pekanbaru/Budi Rahmat
Kondisi dua bangunan sekolah dasar di Kabupaten Kampar yang cukup memprihatinkan. Kondisi miris ini merupakan temuan dari Tim Suviyor dari Riset dan Pendidikan BEM UR. (Tribun Pekanbaru/Budi Rahmat) 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Selain kondisi sekolah yang memprihatinkan, guru-guru di sekolah dasar (SD) Negeri 028 dan 026 Desa Danau Lancang, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau ini juga digaji hanya Rp 191 setiap bulannya.

Angka yang tentu saja sangat jauh dari kata layak untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Kondisi dua bangunan sekolah dasar di Kabupaten Kampar yang cukup
Kondisi dua bangunan sekolah dasar di Kabupaten Kampar yang cukup memprihatinkan. Kondisi miris ini merupakan temuan dari Tim Suviyor dari Riset dan Pendidikan BEM UR. (Budi Rahmat)

Fakta tersebut terungkap dari tim surveyor Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau,

Menteri Riset dan Pendidikan BEM UR, Reski Ananda mengatakan, dari informasi dan data yang didapatkan dilokasi, bahwa guru-guru memang tidak mendapat perhatian yang layak.

Itu juga berbading lurus dengan kenyataan kondisi bangunan sekolah yang sangat memprihatinkan.

"Jadi gaji tenaga pengajar hanya Rp 191 ribu perbulannya. Itu kita dapatkan dari fakta dari tim Surveyor," terangnya, Selasa (15/8/2017).

Berita Rekomendasi

Menurut Riski, jumlah tenaga pengajar di lokasi tersebut hanya 13 orang.

Temuan Tim Surveyor Riset dan Pendidikan BEM UR, bahwa bangunan sekolah dasar (SD) Negeri 028 dan 026 berlantaikan tanah dan berdinding tepas atau anyaman bambu.

Tidak hanya itu, fasilitas didalam sekolah tersebut jauh dari kata mencukupi.

Saking tidak mencukupinya, murid-murid pun harus membawa bangku atau kursi dari rumah masing-masing.

"Kita akan lakukan pertemuan terkait temuan dilapangan. Artinya masih ada sekolah-sekolah yang tidak layak dan harus menjadi perhatian," terang Riski.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas