Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Spanduk Kemerdekaan Versi Kelompok Shiddiqiyyah Bikin Geger Warga Kebumen, Seperti Ini Sepanduknya

Pengurus Shiddiqiyyah akhirnya angkat bicara mengenai pemasangan spanduk kontroversial yang mengegerkan warga Kebumen, Jawa Tengah.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Spanduk Kemerdekaan Versi Kelompok Shiddiqiyyah Bikin Geger Warga Kebumen, Seperti Ini Sepanduknya
ist
Spanduk yang dipasang anggota Shiddiqiyah di beberapa pelosok Kebumen 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki

TRIBUNNEWS.COM, KEBUMEN - Pengurus Shiddiqiyyah akhirnya angkat bicara mengenai pemasangan spanduk kontroversial yang mengegerkan warga Kebumen, Jawa Tengah.

Di hadapan Muspika, Senin (15/8/2017), Sutrisno mengatakan pemasangan spanduk itu bertujuan meluruskan sejarah.

Sutrisno yang tergabung dalam Shiddiqiyyah sekaligus merupakan pemasang spanduk.

Melalui pesan dalam spanduk itu, dia ingin mengedukasi masyarakat tentang sejarah yang benar menurut versi Shiddiqiyyah.

Ternyata pesan yang disampaikan tersebut memicu perdebatan publik.

Dalam spanduk yang dipasangnya terdapat tulisan "Ingat, 17 Agustus Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia, 18 Agustus Hari Berdirinya NKRI. Tegaskan dan lantangkan. Selamat mensyukuri nikmat kemerdekaan bangsa Indonesia yang ke-72 (17 Agustus 1945-17 Agustus 2017). Bukan kemerdekaan Republik Indonesia !!!"

BERITA REKOMENDASI

Kasat Intelkam Polres Kebumen AKP Cipto Rahayu mengatakan, kehendak meluruskan sejarah kemerdekaan yang dianggap Shiddiqiyyah benar sebaiknya disampaikan melalui forum terbuka, bukan diumumkan dalam spanduk.

Pasalnya, kalimat dalam spanduk itu melahirkan tafsir beragam para pembacanya.

Padahal tak ada yang bertanggung jawab menjelaskan maksud pesan itu kepada warga yang membaca.

"Jika mereka memasang spanduk, warga yang membaca tidak bisa berargumen. Warga hanya bisa membaca tanpa ada penjelasan dari pihak Shiddiqiyyah selaku pemasang spanduk itu," terang AKP Cipto, Rabu (16/8/2017).

Karena dianggap kontroversial, empat spanduk yang telah terpasang diturunkan aparat.


Dua lainnya gagal dipasang karena pengaduan masyarakat Kebumen.

Bahkan seorang kepala desa di Kecamatan Buayan menegaskan tak terima pemasangan spanduk itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas