Unik, Nurohman Ajak Dua Anak dan Menantunya Buka Salon Khusus Sapi
Sebentar kemudian, warga Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol ini memotong tanduk sapi tersebut dengan gergaji besi.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Dengan cekatan Nurohman (51) mengikat seekor sapi di tiang pengikat.
Sebentar kemudian, warga Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol ini memotong tanduk sapi tersebut dengan gergaji besi.
Usai tanduk hewan tersebut terpotong, Nurohman mengambil sebilah sabit kecil yang terlihat sangat tajam.
Tangannya dengan lincah menari, meruncingkan kembali tanduk yang telah dipotong dengan sabit tersebut.
Sapi berwarna coklat yang tadinya bertanduk panjang tak beraturan, kini tampil dengan tanduk pendek berbentuk indah.
Nurohman adalah tukang salon sapi yang biasa membuka praktik di Pasar Hewan Beji, Tulungagung. Modalnya hanya alat-alat pertukangan, seperti gergaji besi, palu, pahat, sabit dan kikir.
"Saya sudah 20 tahun buka "ndandani" sapi. Waktu itu diajari kakak, sekarang sudah almarhum," ucap Nurohman.
Sepasang tanduk tersebut diselesaikan tidak lebih dari 10 menit. Usai mendadani tanduk, Nurohman beralih ke kuku sapi tersebut. Kali ini ia menggunakan pahat dan sebuah palu.
Dengan hati-hati kuku sapi yang sudah memanjang tersebut dipotong dengan pahat tersebut.
Satu persatu bekas pahat pada kaki sapi tersebut dirapikan dengan sapit. Untuk layanan merapikan tanduk, Nurohman memasang tarif Rp 20.000. Potong kuku tarifnya juga sama, Rp 20.000 per ekor.
"Jadi kalau satu sapi tanduk sama kuku bayarnya Rp 40.000. Setiap pasaran saya sendiri dapat minimal 20 sapi," terang Nurohman.
Nurohman tidak sendirian. Ada dua anaknya, Fredi (27) dan Heru (25) serta menantunya, Sugeng (26) yang diajak bekerja.
Empat orang satu keluarga ini selalu berpindah tempat, mengikuti pasaran hewan.
Setiap Kliwon mereka ke Ngadiluwih Kediri, Pon dan Legi ke Blitar, serta Wage di Ngunut.