Kisah Mistis di Balik Kecelakaan Maut di Nagreg, Sehari Sebelumnya Ada Perempuan Tebar Beras
Namun warga sekitar Jalan Cagak memiliki cerita lain terkait kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Cagak.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kurang dari 24 jam pada Rabu (6/9/2017), terjadi dua kecelakaan lalu lintas di jalan Cagak, Desa Ciherang, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung.
Dua kecelakaan lalu lintas itu memiliki beberapa kesamaan.
Pertama, keduanya merupakan kecelakaan tunggal, kedua, dua-duanya merupakan truk pembawa muatan barang, dan ketiga, keduanya sama-sama mengalami rem blong.
Seorang sopir truk tewas dalam kecelakaan lalu lintas itu.
Baca: Bantuan Rp 1 Miliar Masih Kurang untuk Membantu Warga Rohingya
Namun warga sekitar Jalan Cagak memiliki cerita lain terkait kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Cagak.
"Kemarin, saya dan dua orang tetangga melihat seorang ibu yang menebar beras, air, dan garam di situ," ujar Ira (42), warga Jalan Cagak, ketika ditemui Tribun Jabar di warung dekat lokasi kecelakaan truk pengangkut sapi, Kamis (7/9/2017).
Tak Mau Kalah, Tata Janeeta Juga Sindir Orang Pakai Bahasa Sunda: Berasa Ketampar Gak Tuh Mulan? https://t.co/PcjwSSzmUN via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 7, 2017
Ira mengaku memergoki wanita tak dikenal itu dan berusaha mendekatinya bersama dua tetangganya.
Namun, wanita tak dikenal tersebut justru lari ke ke arah Jalan Cagak bawah dan tidak terkejar oleh Ira.
Lokasi disebarnya beras, air, dan garam tersebut tepat berada di titik kecelakaan maut yang menewaskan sopir truk pengangkut sapi.
Hal tersebut diamini oleh Fadli (18), pelajar SMA yang tinggal di kampung Jalan Cagak.
"Sudah biasa di sini, kalau hari ini ada yang menebar beras dan seperti itu, besoknya pasti ada kecelakaan yang ada korban jiwanya," ujar Fadli.
Busuknya Perilaku AM Terhadap Anak Pertama Indria Kameswari, Ngajak ke Bar saat Malam Iduladha https://t.co/NtXwU07Y9g via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 7, 2017
Warga sendiri, menurut Fadli dan Ira, tidak mengetahui siapa orang-orang yang suka menabur beras di daerah Jalan Cagak tersebut.
Menurut warga setempat, wanita penebar beras itu diduga orang jauh dan kemungkinan melakukan ritual tertentu untuk meminta tumbal nyawa pengendara.
"Kalau menyan atau sesembahan mah sudah sering di sini," ujar Ira.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.