Miris,Pria Tangka Kaki Ini Berjalan Pakai Tangan, Mengemis, Hasilnya Dihabiskan untuk Beli Sabu
Rahmat Untung (38), tampak cekatan berjalan di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Rabu (6/9/2017).
Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Sugiyarto
Dengan suara pelan, Rahmat menjawab tidak punya uang untuk menyewa jasa pengacara.
Syamsul memberitahu bahwa Rahmat bisa didampingi pengacara tanpa membayar.
Syamsul memerintahkan staf pengadilan memanggil pengacara dari Pos Bantuan Hukum Pengadilan Negeri Tanjungkarang untuk mendampingi Rahmat selama persidangan.
Kisah hidup Rahmat tergolong pelik.
Ketiadaan kaki membuat Rahmat susah mendapatkan pekerjaan.
Untuk menghidupi dirinya, Rahmat memilih pekerjaan sebagai pengemis.
Ia biasa mangkal di Pasar Tengah mengharapkan belas kasihan orang-orang.
Dalam sehari, Rahmat bisa mendapatkan uang Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu.
Sayangnya, uang tersebut malah digunakannya untuk membeli sabu.
Rahmat mengaku belum lama ini menjadi pengguna kristal haram. "Baru satu bulan," ujarnya.
Alasannya memakai sabu untuk membuat badan lebih kuat ketika mengemis di tengah terik mentari.
Rahmat membeli barang haram itu dari para pengedar yang berada di Kampung Ampai, Kelurahan Perwata, Telukbetung Barat.
Bapak dari satu anak yang telah bercerai dari istrinya ini mengatakan, baru tiga kali membeli sabu di Ampai.
Sampai akhirnya petugas Polsek Telukbetung Barat menangkapnya usai membeli sabu di Ampai.