Satu Lagi Jemaah Haji Aceh Meninggal di Tanah Suci
Satu lagi jemaah haji Aceh yang meninggal dunia di Tanah Suci, yaitu Hayati binti Muhammad Adam (83) asal Banda Aceh.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Satu lagi jemaah haji Aceh yang meninggal dunia di Tanah Suci, yaitu Hayati binti Muhammad Adam (83) asal Banda Aceh.
Jemaah yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 4 ini didiagnosis mengalami respiratory failure ec pneumonia, dan meninggal di ICU Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah, Jumat (8/9/2017) pukul 11.15 Waktu Arab Saudi (WAS).
Informasi ini disampaikan Kasubbag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Aceh, H Rusli Lc kepada Serambi, Sabtu (9/9/2017).
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari petugas kloter 4, pada 6 September pukul 20.00 WAS almarhumah mengeluh sesak napas dan lemas setelah pulang tawaf ifadah.
Sebelumnya dua hari lalu almarhumah juga mengalami batuk, tapi sudah mendapat terapi.
Pasien selanjutnya dibawa ke sektor untuk mendapatkan oksigen dan nebul.
Kemudian pada hari yang sama, pukul 23.00 WIB, almarhumah Hayati dirujuk ke KKHI karena tidak ada perbaikan setelah tiga kali nebul akhirnya dirawat.
Baca: Pelaku Penembakan Mobil Berpenumpang 10 Orang di Tanah Abang Gunakan Senjata Ilegal
Lalu, pada 8 September pagi almarhumah masuk ICU karena sesak semakin berat dan gagal napas, dan pukul 11.15 WAS Hayati binti Muhammad Adam meninggal dunia.
"Bakda subuh waktu Arab Saudi, almarhumah disalatkan di Masjidil Haram dan dimakamkan di Syara’i," kata Rusli sembari menambahkan bahwa almarhumah merupakan jamaah tertua di kloter 4 dan sudah menyelesaikan semua rukun haji.
Kemudian, jemaah haji Aceh lainnya yang meninggal di Tanah Suci pada Kamis (7/9/2017), kata Rusli, adalah Tarwiyah binti Yusuf Muhammad kloter 10 asal Pidie, dan Ainul Mardhiah binti Muhammad Djafar kloter 11 asal Aceh Timur.
Almarhumah Tarwiyah meninggal di dalam ambulans saat dalam perjalanan ke KKHI. Berdasarkan diagnosis, almarhumah memiliki riwayat hipertensi dan dispepsia.
Awalnya ia mengeluh nyeri do ulu hati dan muntah-muntah dengan tekanan darah 80/60 mmHg. Saat dilarikan ke KKHI, almarhumah mengalami kejang dan apnue, serta tak sadarkan diri, lalu meninggal dalam perjalanan. Selanjutnya, jasad almarhum dimakamkan di Sharaya.
Almarhumah Ainul Mardhiah didiagnosis mengalami cardiovascular disease (congestive heart failure, diabetic ketoacidosis dan asma). Almarhumah meninggal di Rumah Sakit Arafah dan dimakamkan di Sharay.