Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengejutkan, Ternyata Ini Penyebab Tingginya Angka Pernikahan Dini di NTB

Masyarakat NTB telah sejak lama memiliki pola pikir bahwa pernikahan adalah sebuah pencapaian dan solusi dari berbagai masalah

Penulis: Eko Sutriyanto
zoom-in Mengejutkan, Ternyata Ini Penyebab Tingginya Angka Pernikahan Dini di NTB
Kompas.com
Ilustrasi pernikahan dini 

TRIBUNNEWS.COM, MATARAM - Berdasar hasil pendataan keluarga tahun 2015, angka pernikahan dini di NTB mencapai angka 5,81 persen. 

Angka tersebut berkorelasi kuat dengan tingginya jumlah janda dan duda yang mencapai angka 21,55 persen, dimana sebagiannya muncul akibat tingginya angka perceraian.

Kepala BKKBN NTB, Lalu Makripudin menjelaskan, tingginya pernikahan dini di NTB tak lepas dari kultur yang terbentuk dalam masyarakat soal pernikahan.

"Masyarakat NTB telah sejak lama memiliki pola pikir bahwa pernikahan adalah sebuah pencapaian dan solusi dari berbagai masalah," katanya  di sela acara Aksi GenRe "Akademi Kreatif Santri" Berbasis Pondok Pesantren 2017 yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Qamarul Huda 

Hal tersebutlah yang dikatakan Lalu sebagai masalah besar dalam upaya menekan angka pernikahan diri di NTB.

Baca: Pernikahan Dini Pasangan Berusia 14 Tahun Hebohkan Warga Bulukumba

Meski begitu, Lalu menegaskan, pihaknya akan terus bekerja keras untuk menekan tingginya angka pernikahan dini yang kerap kali berujung pada perceraian dan permasalahan pengasuhan anak.

BERITA TERKAIT

"Jadi memang ini (pernikahan dini) sudah terbentuk secara kultur masyarakat, secara mindset, bagaimana pernikahan itu adalah suatu capaian penting bagi masyarakat. Itu mengapa banyak sekali anak-anak yang dinikahkan oleh orang tua mereka di usia muda. Dan ini yang akan terus kita upayakan dan jadi fokus kita," kata Lalu.

GenRe Beraksi Menekan Tingginya Angka Pernikahan Dini

Lalu mengatakan, penyelenggaraan Aksi GenRe tahun ini menjadi acara yang sangat penting untuk mendorong program pemerintah daerah untuk menakan angka pernikahan dini.

Sebab, selain menggelar acara dan sosialisasi massal, BKKBN Pusat yang bersinergi dengan BKKBN NTB turut mengoptimalkan peranan dari Duta GenRe untuk melakukan pendekatan lebih intim kepada anak-anak di NTB.Selain itu, Forum GenRe NTB juga melakukan pemberdayaan potensi remaja dan pemuda di NTB lewat berbagai program dan kegiatan.

GenRe turut mendorong peran serta pemuda dan remaja untuk melestarikan dan mengembangkan potensi pariwisata di NTB.

Kepala BKKBN, Surya Chandra Surapaty mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk berperan aktif menyukseskan program pemerintah terkait pengendalian penduduk dan pengembangan manusia berbasis keluarga.

"Hal tersebut merupakan hal yang sangat penting, terlebih Indonesia akan memasuki era bonus demografi pada tahun 2020 hingga tahun 2030 mendatang," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas