Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terkendala Malalah Ini, Produksi Garam di Gunungkidul Mandek

Petani garam yang ada di Pantai Sepanjang, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul terpaksa menghentikan produksinya

Editor: Sugiyarto
zoom-in Terkendala Malalah Ini, Produksi Garam di Gunungkidul Mandek
KOMPAS IMAGES
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Produksi garam di Gunungkidul mandek.

Petani garam yang ada di Pantai Sepanjang, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul terpaksa menghentikan produksinya karena hujan yang kerap turun dan alat yang terbatas.

Ketua Kelompok Petani Garam Sepanjang Lestari, Priyo Subyo, mengatakan, sudah sepekan ini para petani garam di Pantai Sepanjang menghentikan produksi garam.

Hal ini dikarenakan kerap turun hujan yang menghambat proses pengeringan garam.

"Hujan sudah turun sehingga kami kesulitan dalam melakukan pengeringan. Padahal sinar matahari sangat diperlukan untuk mengeringkannya menjadi garam," ujar Priyo, Jumat (13/10/2017).

Priyo mengatakan, mandeknya produksi garam ini juga disebabkan oleh keterbatasan alat yang dimiliki oleh petani.

BERITA TERKAIT

Alat yang ada seperti terpal untuk saran pengeringan masih kurang, dan lahan yang terbatas membuat produksi garam juga kecil.

"Tidak ada pompa air, membuat kami harus menimba air secara manual, jaraknya cukup jauh dari bibir pantai menuju tempat pengeringan garam," ucapnya.

Lanjut Priyo, dahulu saat awal pembuatan, produksi garam di Pantai Sepanjang cukup besar.

Petani menggunakan terpal dengan lebar 4x6 meter persegi, dapat menghasilkan 30 hingga 40 kilogram (kg) garam.

Garam dijual seharga Rp5.000 per kilogram.

Hingga kini produksi garam di Pantai Sepanjang masih sangat kecil, hanya sekitar 10 kilogram per hari.

Itu jika dihitung saat penyinaran matahari ada sepanjang hari.

Namun selama beberapa pekan belakang ini, hujan terus turun menyulitkan proses produksi garam.

"Produksi menurun, sampai sekarang malah mandek karena terbatas alatnya, dan hujan yang terus turun menyulitkan proses produksi," ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas