Di Bandung, Kasus Kekerasan Terhadap Pacar Meningkat, Semuanya Gara-gara Sang Pria Minta 'Itu'
Kasus kekerasan terhadap pacarpun menyita perhatian. Sebab, dari data terlihat naik turun jumlahnya untuk di Kota Bandung.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Bandung telah ada sejak 2008 hingga saat ini.
Sebanyak 864 kasus tindak kekerasan terjadi di Kota Bandung berdasarkan data di UPT P2TP2A Kota Bandung, dalam rentang waktu 10 tahun.
Kepala UPT Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Bandung, Lenny Herlina, menyebut tindak kekerasan berdasar klien setiap tahunnya berubah-ubah, namun sejak 2008 hingga 2016, kasus kekerasan terhadap istri selalu dominan dibanding kasus lainnya.
Setelah 11 Tahun Menikah dengan Duda, Penyanyi Cantik Ini Akhirnya Hamil Anak Pertama https://t.co/PA01MNYjwr via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 14, 2017
"Untuk 2017 justru yang tertinggi kasus kekerasan terhadap anak dengan jumlah 46 kasus, sedangkan terhadap istri 24, terhadap perempuan 4, terhadap keluarga 4 kasus, pacar 3 kasus, dan trafficking 3 kasus," ucap Lenny di kantornya Jalan Ibrahim Adjie, Sabtu (14/10/2017).
Kasus kekerasan terhadap pacarpun menyita perhatian. Sebab, dari data terlihat naik turun jumlahnya untuk di Kota Bandung.
Pada 2010 terdapat 6 kasus tindak kekerasan pada pacar, 2011 sebanyak 3 kasus, 2012 turun menjadi 2 kasus, 2013 naik menjadi 3 kasus, 2014 turun kembali menjadi 2 kasus, dan 2015 sempat tidak ada.
Namun, di 2016 kembali ada dengan 2 kasus dan 2017 hingga September tercatat sudah ada 3 kasus.
"Kasus kekerasan terhadap pacar itu kebanyakan bermula dari cekcok dan si laki-laki meminta kesucian kepada si perempuan sehingga berujung pada tindak kekerasan," jelasnya seraya menyebut ada 30 kasus kekerasan seksual dilihat dari jenisnya. (*)