Kepala Syahbandar Gilimanuk Meninggal Setelah Sempat Kritis Akibat Kecelakaan
Setelah sempat berjuang selama beberapa jam melawan masa kritisnya, Kepala Syahbandar Pelabuhan Gilimanuk, I Made Astika akhirnya meninggal dunia.
Editor: Dewi Agustina
![Kepala Syahbandar Gilimanuk Meninggal Setelah Sempat Kritis Akibat Kecelakaan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kepala-syahbandar-pelabuhan-gilimanuk-i-made-astika-meninggal_20171104_101939.jpg)
Masalah Keluarga
Seorang keponakan Astika menuturkan, sejatinya Astika baru kali ini berangkat kerja ke Pelabuhan Gilimanuk dengan membawa kendaraan sendiri.
Biasanya, pamannya itu selalu berangkat kerja dengan menumpang pada salah seorang keponakannya bernama Hendra Januarta (20) yang bekerja di Pelabuhan Celukan Bawang.
"Biasanya selalu nebeng sama Hendra, biar irit bensin. Karena dia (Astika) selalu bolak-balik Gilimanuk-Lovina. Tadi tumben bawa mobil sendiri. Kecelakan terjadi saat dia mau pulang. Pas pulang itu pun sebenarnya beriringan dengan Hendra. Posisi mobilnya Hendra agak jauh di belakang," terang wanita berkacamata ini.
Ia pun menyebutkan jika akhir-akhir ini sang paman memang sedang mengalami banyak masalah di internal keluarganya.
"Ya mungkin kurang konsentrasi saat nyetir. Memang lagi ada masalah di keluarga. Pas Galungan dia sempat curhat dengan keluarga besar kalau dia lagi ada masalah. Tapi kami dari keluarga sih biasa-biasa saja, tidak terlalu mengaitkan masalah yang dia alami dengan kejadian kecelakaan ini," terangnya.
Sementara itu, Tata Usaha (TU) Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Klas III Gilimanuk atau Syahbandar Gilimanuk, Ni Komang Yuliani, mengaku sudah memiliki firasat terkait musibah kecelakaan yang menimpa Astika.
Pasalnya, saat berada di kantor, atasannya tersebut kerap berupaya mendekati dirinya.
Hal ini berbeda dari hari-hari biasanya yang terkesan cuek.
Bahkan, korban juga sempat meminta petunjuk atau pertimbangan terkait pekerjaan di kantor dengan dirinya.
"Memang saya sempat ada firasat karena hari ini beliau tumben secara intens berkomunikasi dengan saya, beda dengan hari biasa yang hanya sekadarnya saja. Pikir saya kok tumben ya, kira-kira ada apa ini dengan beliau," terangnya kepada Tribun Bali, kemarin.
Baca: Kasus Ujaran Kebencian, Mantan Gubernur Kepri Sebut Horjani Belum Meminta Maaf
Menurut Yuliani, sebelum terlibat kecelakaan korban juga sempat menerima tamu dari kantor pusat hingga sekitar pukul 13.00 Wita.
Sepulang tamu tersebut, korban kemudian minta izin pulang kantor lebih awal dengan mengemudikan mobil kantor lantaran ada sesuatu yang mendesak di rumahnya di Buleleng.
Namun sayang nasib berkata lain, bukannya bertemu keluarga di rumah, ayah dua orang anak ini malah terlibat laka dalam perjalanan pulang yang mengakibatkan dirinya dirawat intensif di RSUD Buleleng.