Geger Temuan Batu Berukiran Kuno yang Biasa Dipakai Motif Songket
Susunan batu bata kuno ditemukan secara tak sengaja oleh zuriat yang awalnya membersihkan areal pemakaman Kironggo Wirosentik
Penulis: Welly Hadinata
Editor: Eko Sutriyanto
Bentuk bangunan area pemakaman atau yang biasa disebut Gubah Pengantin ini merupakan hasil rancangan Kironggo Wirosentiko.
Kemungkinan areal makam yang menjadi makam Kironggo Wirosentiko, diperuntukan untuk SMB I sebagai tempat peristirahatan terakhir.
Namun menurut ceritanya SMB I tidak berkenan dan lokasinya diindahkan ke kawasan 3 Ilir.
Jadi di lokasi Talang Keranggo diperuntukan sendiri untuk Kironggo Wirosentiko beserta zuriat dan kerabatnya.
"Kita ketahui bahwa Kironggo Wiro Sentiko itu arsiteknya pembangunan Masjid Agung Palembang. Jadi Kironggo Wirosentiko itu memang seorang arsitek pada jamannya.
Di dalam Gubah Pengantin sebagai lokasi makam utama, ada sembilan makam dan salah satunya adalah makamnya Kironggo Wirosentiko," ujar Heri.
Baca: Masyarakat Sei Bengkal di Muara Bungo Jambi Akhirnya Bisa Menikmati Listrik Berkualitas Baik
Ditemukan adanya lemengan batu bata kuno motif Bungo Cino, Heri mengatakan, memang dulunya motif Bungo Cino sebagai ciri khas pada masa Kesultanan Palembang Darussalam.
Sehingga samai saat ni dikai sebagai motif kain songket Palembang.
"Selain itu banyak makam lainnya yang kami temukan. Makanya kami terus melakukan penggalian dan akan menata kembali sesuai bentuk aslinya. Penggalian ini sudah kami laorkan kepada Dinas Kebudayaan Palembang dan telah ditinjau. Bahkan diminta untuk terus dilanjutkan penggaliannya," ujar Heri.
Mengenai temuan susunan batubata kuno apakah ada kaitannya dengan peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya, Heri sebagai salah seorang zuriat Kesultanan Palembang Darussalam membantahnya.
Susunan batu bata kuno yang ditemukan tidak ada kaitannya dengan peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya.
Ini dikarenakan di lokasi sejak dari dulu sama sekali tidak ditemukan arca atau bentuk barang peninggalan lainnya yang berbau Kerajaan Sriwijaya.
"Kami keberatan jika bangunan makam ini dulunya candi. Kita lihat saja pada gerbang gapura yang penanggalannya ditulis angka arab. Jadi ini benar-benar bangunan arsiteknya Kironggo Wirosentiko. Kita lihat saja bukti susunan batu bangunan sudah ada batu yang berbentuk propil dan berciri khas Kesultanan Palembang Darussalam," jelas Heri. (Welly Hadinata)