Keluarga Korban Penyerangan Bandar Sabu Trauma
Ardi Yanuar (25) warga Jalan Rahmadsyah, Gang Makmur, Kelurahan Kota Matsum I, yang rumahnya dirusak sindikat bandar sabu mengaku trauma.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Ardi Yanuar (25) warga Jalan Rahmadsyah, Gang Makmur, Kelurahan Kota Matsum I, Kecamatan Medan Area yang rumahnya dirusak sindikat bandar sabu mengaku trauma.
Bahkan, kedua orangtua Ardi lebih memilih berdiam diri di ruang tengah karena takut terjadi penyerangan susulan.
"Trauma sekali kami. Sewaktu menyerang rumah kami, sekitar 20-an orang itu bawa senjata tajam mau melukai kami," kata Ardi kepada Tribun Medan, Kamis (30/11/2017).
Ardi mengatakan, rencananya siang ini ia dan keluarganya akan melapor ke Polsek Medan Area.
Baca: Sindikat Bandar Sabu Mengamuk, Rumah Warga Dirusak dan Dilempari Batu
Ardi berharap para pelakunya bisa segera ditangkap, karena khawatir terjadi penyerangan susulan.
"Kami berharap sekali pelaku-pelaku ini segera ditangkap. Orangtua saya sampai ketakutan gara-gara kejadian ini," ungkap Ardi.
Menurut keterangan Ardi, penyerangan dan pengerusakan rumah miliknya berawal saat sang kakak bernama Arvin (34) menegur tetangganya bernama Anggun (23) agar tidak menjadikan rumahnya sebagai lokasi transaksi narkoba.
Tidak terima, Anggun menghubungi Feri, suaminya.
Baca: Wiranto Berencana Lobi Tokoh Alumni 212
Berselang satu jam kemudian, Feri yang merupakan residivis kasus narkoba datang bersama temannya bertubuh tegap. Ia kemudian menganiaya Arvin, bahkan menikam kaki korban dengan senjata tajam.
Usai menganiaya Arvin, pelaku memanggil teman-temannya sesama 'pemain' narkoba di Jalan Mangkubumi. Sekitar 20-an orang datang membawa senjata tajam dan airgun ke rumah Ardi.
Saat penyerangan terjadi, Ardi dan orangtuanya bersembunyi di dalam rumah. Sindikat narkoba itu melempari rumah Ardi dengan batu dan menembaki kediamannya dengan airgun.
Baca: Mugiyanto Sempat Mengimami Salat di Masjid Sebelum Tubuhnya Hanyut Terbawa Arus Banjir
Setelah kejadian, batu berukuran sedang tergeletak di jalan rumahnya.
Kaca depan pecah, dan ditemukan sejumlah mimis yang digunakan sebagai amunisi airgun. (Ray/tribun-medan.com)