Anak-anak Mentawai Seberangi Sungai dan Berjibaku dengan Lumpur Demi Menempuh Pendidikan
Sedari pagi, sejumlah anak Mentawai berjibaku dengan lumpur demi menempuh pendidikan di Mentawai.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
Baca: Sidang Praperadilan Novanto, Hakim Kusno: Hari Rabu Pagi Kesimpulan, Sore Langsung Putusan
Keempat anak itu hanya mengenakan pakaian biasa dan membawa tas sekolah tanpa alas kaki.
Seragam sekolah mereka masukkan di dalam tas sekolah. Demikian pula dengan gurunya.
Ratna dan Klara berangkat dari rumah tanpa meminta uang saku atau uang jajan kepada orangtua mereka, Lukas dan Maryani.
Kakak beradik itu hanya membawa bekal dua pisang goreng pemberian ayahnya dari rumah Sikerei, Uma.
Setelah berkumpul di ujung jalan Kampung Gorottai, keeempat anak tersebut ditemani gurunya dan warga memulai perjalanan ke sekolah.
Pertama kali mereka harus menyeberangi Sungai Terekan selebar 25 meter dengan menaiki pompong--perahu kayu dengan mesin motor tempel bermuatan 10-12 orang duduk sejajar ke belakang.
Guru dan warga selalu mendampingi keberangkatan keempat anak itu ke sekolah karena arus sungai semakin besar dan jalan semakin licin kala musim penghujan seperti November dan Desember ini.
Belum lagi, sebagian sisi kanan dan kiri di jalan lumpur di tengah hutan itu terdapat batang pohon berduri.
Beberapa ranting dan batang pohon berduri itu tumbang dan tersembunyi di dalam jalan berlumpur tersebut.
Baca: Jokowi: Pengakuan Donald Trump Bisa Mengancam Stabilitas Keamanan Dunia
Leperia selaku guru sigap menggendong muridnya, Ratna, saat melewati sebuah kali setinggi paha orang dewasa.
"Kalau musim kemarau, saya dan empat anak saja yang berangkat. Kalau hujan rintrik kami juga tetap berangkat. Kami tidak berangkat ke Sekolah Uma dan tetap belajar di sekolah lama kalau sungai meluap dan cuaca buruk," ujar Leperia.
Kali yang pertama berhasil dilewati oleh keempat anak dan guru itu. Nahas, Leperia terpeleset dan tercebur saat meniti batang kayu licin di atas kali kedua yang terbilang dalam.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.