Derita Dedeh, Putrinya Terkena Penyempitan Otak, Sang Suami Malah Minggat
"Saya kan sudah tidak kerja, sehari-hari hanya mengandalkan pemberian anak dan tetangga," ujar Dedeh.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Anisa Nuraeni (8) sangat membutuhkan pengobatan untuk mengobati sakit yang dideritanya, namun Ny Dedeh (50) ibunya, sudah tak pernah membawa Anisa ke dokter sejak beberapa tahun terakhir.
Bukan karena tak sayang atau malas, namun Dedeh tak memiliki biaya untuk membawa sang putri ke RSUD Sumedang yang letaknya cukup jauh dari rumahnya yang terletak di Kampung Kiara Jegan, RT 03/01, Desa Mekarbakti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.
Baca: Inilah 6 Pernikahan Seleb yang Fenomenal Sepanjang 2017, Dari yang Bikin Baper Hingga Patah Hati
Hal tersebut diungkapkan Dedeh ketika ditemui Tribun Jabar di kediamannya, Jumat (8/12/2017).
"Saya kan sudah tidak kerja, sehari-hari hanya mengandalkan pemberian anak dan tetangga," ujar Dedeh.
TERPOPULER: Kapan Persib Datangkan Pemain Baru? Hingga 5 Pemain Paling Pas Gantikan Matsunaga https://t.co/DXwPZtjGHy via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 8, 2017
Dedeh memang tak bekerja lagi karena terhalang oleh penyakit asma akut yang dideritanya.
Sebelum asmanya parah, Dedeh bekerja serabutan, mulai dari bertani hingga memberi makan ternak milik tetangga.
Menurut Dedeh, dulu keluarganya pernah mendapatkan dana bantuan kesehatan dari desa.
"Bantuannya khusus untuk membayar biaya rumah sakit dan obat, tapi saya terpaksa tidak menggunakannya karena tidak memiliki ongkos," ujar Dedeh.
Tak Disangka! Dikira Adem Ayem, Ashanty Ternyata Pernah Ingin Cerai dari Anang, ini Penyebabnya https://t.co/lutfnsVUgt via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 8, 2017
Kini, baik Dedeh maupun Anisa hanya mengandalkan bahan-bahan tradisional dan obat warung bila Dedeh memiliki uang lebih.
Bila Anisa demam tinggi, Dedeh hanya akan memberi Anisa obat warung pereda demam untuk anak-anak atau dibalur oleh minyak kayu putih.
Begitupun bila asmanya kambuh, Dedeh hanya mengobatinya dengan membalur dada dan lehernya menggunakan minyak kayu putih ditambah minum teh hangat.
Dedeh berharap ada uluran tangan dari pihak-pihak yang bersedia membantunya untuk meringankan beban pengobatan keluarganya.