Kadek Sudayasa Tewas Tertembak Rekannya Sesama Pemburu
Tanpa menunggu aba-aba, seorang pemburu langsung melepaskan tembakan ke arah cahaya yang diduga kuat sebagai mata lubak (musang).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - Enam orang pria berburu di semak-semak Banjar Dukuh, Desa Dauh Peken, Tabanan, Bali, Sabtu (9/12/2017) tengah malam.
Sesampainya di dekat Setra Banjar Dukuh, tiba-tiba muncul cahaya di antara rerimbunan pohon bambu.
Tanpa menunggu aba-aba, seorang pemburu langsung melepaskan tembakan ke arah cahaya yang diduga kuat sebagai mata lubak (musang).
Dor..dor...dor!
Sang pemburu meyakini tembakannya mengenai dengan tepat target yang dibidik.
Si lubak dipastikan telah mati.
Ia lalu mendekati target untuk mengambil bangkainya.
Namun betapa kagetnya saat para pemburu ini mendapati kenyataan berbeda.
Yang terkena tembakan justru seorang rekan mereka sesama pemburu, yaitu I Kadek Sudayasa (36).
Sudayasa kemudian tewas karena tertembak pada bagian leher kanan.
Hingga Minggu (10/12/2017), jenazah warga Banjar Batusangian, Desa Gubug, Tabanan, itu masih di RSUP Sanglah, Denpasar, untuk dilakukan autopsi.
"Kami menunggu hasil autopsi. Pihak kepolisian ingin kepastian penyebab kematian kakak saya," kata saudara ipar korban, Pande Dedik, saat ditemui di rumah duka, kemarin.
Baca: Ran, Harimau Sumatera Tertua di Jepang Berusia 20 Tahun Mati
Pande Dedik menuturkan, kakak iparnya berada paling belakang saat berburu lubak bersama lima rekannya tersebut.