Kadek Sudayasa Tewas Tertembak Rekannya Sesama Pemburu
Tanpa menunggu aba-aba, seorang pemburu langsung melepaskan tembakan ke arah cahaya yang diduga kuat sebagai mata lubak (musang).
Editor: Dewi Agustina
Kepala Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Dudut Rustyadi, tidak berkenan memberikan keterangan apapun.
"Perihal hasil pemeriksaan luar dan autopsi jenazah, kami tidak bisa memberikan keterangan secara langsung tanpa seizin humas rumah sakit," ungkapnya ketika ditemui di ruang jenazah RSUP Sanglah.
Baca: Otak Pelaku Penculikan Anak Tertangkap Tapi Korbannya Belum Juga Ditemukan
Sepakat Berdamai
Pande Dedik menuturkan, kakak iparnya memang memiliki hobi berburu di semak-semak sejak remaja.
Disebutkan pula, korban memiliki grup berburu pada malam hari.
Anggotanya sekitar enam orang.
Disebutkan, korban berstatus nyentana ke Banjar Batusangian, Desa Gubug.
Kesehariannya bekerja membuat sarung senjata tajam seperti golok dan pisau.
Ia menyebutkan, pihak keluarga telah melakukan rembug dengan keluarga pelaku yang juga rekan berburu korban, Dewa Sukerta (46), yang beralamat di Jalan Merdeka VII, Blok G, Nomor 16, Perum Asri Persada, Banjar Penyalin, Desa Samsam, Kerambitan.
"Kami sudah sepakat berdamai dalam rembug secara kekeluargaan, yang terpenting sekarang jenazah kakak saya bisa segera dibawa pulang untuk dikuburkan," katanya.
Kemarin, tampak beberapa kerabat korban tengah sibuk membuat sarana upakara untuk penguburan jenazah korban.
Sejumlah kerabat pun masih teringat dengan korban untuk memanjat mencarikan buah kelapa.
"Memang sejak muda hobi almarhum bermain di semak-semak, apakah itu berburu hingga memanjat pohon. Karenanya sering dimintai tolong oleh warga jika ada kegiatan upacara ritual," ujar Pande Dedik.