Kadek Sudayasa Tewas Tertembak Rekannya Sesama Pemburu
Tanpa menunggu aba-aba, seorang pemburu langsung melepaskan tembakan ke arah cahaya yang diduga kuat sebagai mata lubak (musang).
Editor: Dewi Agustina
"Akhirnya saya dan ibu ke UGD Rumah Sakit Dharma Kerti, Tabanan. Sempat saya lihat wajah ayah sudah pucat di ruangan UGD," ujar remaja yang masih bersekolah di SMPN 1 Kerambitan ini.
Setelah itu, pihak rumah sakit membawa jenazah Sudayasa ke RSUP Sanglah.
"Dinihari dibawa ke Sanglah," kata Wina.
Baca: Pelaku Pembuangan Bayi di Bawah Jembatan Ternyata Pasangan Mahasiswa Universitas Negeri di Kaltara
Saat ditemui di RSUP Sanglah, kemarin, orangtua korban tampak sangat terpukul.
Namun mereka mengaku belum tahu secara pasti kronologis peristiwanya.
"Kata temannya sih tertembak. Ia terkena peluru nyasar di bagian leher dan meninggal saat perjalanan ke rumah sakit," terang ayah korban, Putu Yasa, di ruang jenazah RSUP Sanglah.
Ibu korban tampak begitu syok mendengar kepergian anak laki-lakinya itu.
Hal ini tampak dari wajahnya yang mengguratkan kesedihan mendalam. Kedua kelopak matanya sembab.
Sesekali dalam diamnya, ia menangis, airmatanya terlihat jatuh.
Tanpa banyak bicara, perempuan berambut keriting itu duduk bersimpuh di samping pintu ruang jenazah.
Sempat beberapa kali ia menegur petugas medis yang keluar masuk ruang jenazah, dan menanyakan hasil autopsi putranya.
Namun dengan tergesa, petugas tersebut memintanya untuk bersabar.
Kembali raut muram menyelimuti wajah rentanya.