Kadek Sudayasa Tewas Tertembak Rekannya Sesama Pemburu
Tanpa menunggu aba-aba, seorang pemburu langsung melepaskan tembakan ke arah cahaya yang diduga kuat sebagai mata lubak (musang).
Editor: Dewi Agustina
Korban tertinggal di belakang ketika teman-temannya berlari ke arah selatan.
"Nah kebetulan saat itu sedang mencari rebung juga. Dilihatlah nyala lampu senter di antara pohon bambu. Dikira mata musang, hingga akhirnya ditembak," jelas Pande, yang mengaku mendapat informasi tersebut dari kepolisian.
Dari informasi yang dihimpun, korban bersama lima rekannya berangkat dari rumah I Wayan Sudana di Banjar Taman, Desa Gubug untuk berburu landak dengan masing-masing membawa senapan angin pada Senin (9/12/2017) sekitar pukul 21.30 Wita.
Tempat pertama yang dituju adalah Banjar Bedha, Desa Bongan.
Karena tidak menemukan buruan kemudian pindah ke Banjar Bongan Kauh.
Namun juga tidak mendapatkan hasil.
Selanjutnya pindah ke dekat setra Banjar Dukuh sekira pukul 23.30 Wita.
Kapolsek Kota Tabanan Kompol I Gede Made Surya Atmaja mengatakan, pihaknya sementara menahan rekan korban sesama pemburu yang diduga sebagai pelaku penembakan, I Dewa Ketut Sukerta (46).
"Pelaku masih kami amankan untuk keperluan pemeriksaan oleh penyidik," katanya melalui pesan singkat, kemarin.
Baca: Bocah Jepang Berusia 3 Tahun Hilang Setelah Ditinggal 10 Menit oleh Orangtuanya di Dalam Mobil
Selain itu, pihaknya juga telah menggelar prarekonstruksi di lokasi kejadian yang menyebabkan Sudayasa menghembuskan napas terakhir.
"Kami juga masih tunggu hasil autopsi di RSUP Sanglah untuk memastikan penyebab kematian korban," kata mantan Kapolsek Baturiti itu.
Anak korban, Ni Pande Putu Wina Prasetya (13), mengaku tahu ayahnya keluar rumah untuk berburu sekitar pukul 20.00 Wita.
Setelahnya, ibunya Ni Pande Wayan Eni Budiyani (34) mendapatkan telepon dari teman ayahnya yang diajak berburu pukul 00.30 Wita, dan mengatakan korban mengalami kecelakaan saat berburu.