Sapa Penyintas Erupsi Gunung Agung, Jusuf Kalla: Pemerintah Jamin Kebutuhan Para Pengungsi
Jusuf Kalla (JK) menyapa para penyintas yang selama ini tinggal di pos penampungan yang berada di Desa Singarata, Rendang, Karangasem.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KARANGASEM - Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) menyapa para penyintas yang selama ini tinggal di pos penampungan yang berada di Desa Singarata, Rendang, Karangasem, Sabtu (30/12/2017).
Mereka meninggalkan tempat tinggal karena desanya berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Agung.
Pada kunjungan siang kemarin, Jusuf Kalla berpesan agar warga yang terdampak erupsi Gunung Agung bersabar.
"Kita berharap musibah ini segera selesai. Kita mengetahui kawasan bahaya tidak semua, risiko bahaya maksimum 10 km, dan tidak perlu khawatir dengan daerah ini," kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla juga menyampaikan bahwa para orang tua menjaga anak-anak untuk tetap bersekolah.
"Mereka yang bekerja tetap bekerja," kata JK di tengah para penyintas.
Baca: Pilot Malindo Air Ditangkap Karena Bawa Sabu 1,9 Gram
Pemerintah, Pemda, relawan, NGO dan Palang Merah Indonesia (PMI) akan selalu mendukung dalam penyelenggaraan penanganan warga yang terdampak.
Jusuf Kalla menyampaikan rasa simpati terhadap mereka yang berada di pos-pos penampungan.
Pesan yang terus ditekankan kepada warga untuk tetap sabar dan bersemangat untuk melakukan aktivitas.
"Mereka yang berjualan tetap berjualan, mereka yang bersekolah terus bersekolah, mereka yang bekerja tetap bekerja," ujar JK.
Pemerintah akan menjamin untuk warga yang terdampak dengan baik, seperti kebutuhan makanan, sanitasi, kesehatan, sekolah anak-anak dan kebutuhan dasar lainnya.
Baca: Jokowi Blusukan ke Malioboro Sapa Warga, Sempatkan Beli Sandal dan Kaos hingga Naik Andong
Sebelum berkunjung ke pos penampungan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei dan Bupati Karangasem menyambut kedatangan Wakil Presiden di Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Agung yang berlokasi di Dermaga Tanah Ampo, Sabtu (30/12/2017).
Hingga kini, lebih dari 71.000 warga masih tinggal di pos penampungan yang tersebar di beberapa kabupaten di Provinsi Bali.