Buaya yang Memiliki Panjang 12 Mater Tampakkan Diri di Sungai Mentaya
abitat buaya yang hidup di dua pulau tersebut sedang diupayakan untuk ditangkal dengan menggunakan jaring khusus agar tidak masuk ke dalam rumah
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SAMPIT - Buaya penghuni dua pulau di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terutama di Pulau Lepeh dan Pulau Hanaut belakangan semakin agresif menyerang warga.
Informasi warga bantaran Sungai Mentaya, Kotim, di dua pulau tersebut masih bercokol seekor datuk buaya yang panjangnya hingga mencapai 12 meter yang kerap menampakkan wujudnya.
Habitat buaya yang hidup di dua pulau tersebut sedang diupayakan untuk ditangkal dengan menggunakan jaring khusus agar tidak masuk ke dalam halaman rumah warga yang ada di bantaran sungai tersebut.
Bukan hanya itu, pihak kelurahan dan kecamatan setempat berencana untuk meredam serangan bukan hanya lewat cara yang irasional dengan menggelar ritual khusus agar tidak mengganggu warga.
Ini, karena serangan buaya terjadi di kecamatan Pulau Hanaut, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Kecamatan Teluk Sampit dan Mentaya Hilir Utara Kotim yang rawan serangan buaya, sehingga merasa perlu menggelar ritual.
Baca: Temuan Buaya Air Asin Di Stadion Sepak Bola
Kepala Desa Pulau Hanaut, Kecamatan Pulau Hanaut, Ardiansyah, Jumat (12/1/2018) mengungkapkan, pihaknya memang berupaya untuk menggelar ritual tersebut.
"Memang kami disini sangat rawan serangan buaya, saya sendiri sempat melihat seekor buaya berukuran 12 meter yang saat itu melintas di sekitar Pulau Hanaut dan Pulau Lepeh, sehingga kami memang mengusahakan agar habitat itu tidak mengganggu kami,"ujar Kades Pulau Hanaut, Ardiansyah. (TRIBUNKALTENG.com/Faturrahman)