Pertama, Warga Non Muslim Ini Justru yang Membuat Penginapan Berkonsep Syariah di Kota Salatiga
Ketertiban, itulah yang dikehendaki Martin Setiawan (37) terkait alasanya membuka penginaan syariah di Kota Salatiga.
Editor: Sugiyarto
Seorang penginap bernama Dwicahyo menambahkan, Oemah Djari cocok bagi dirinya dan keluarga lantaran suasananya lengang dan meski tanpa ornamen islami namun membuatnya nyaman.
"Masih baru juga, sejauh ini saya puas. Pemandangan sekitar juga serba hijau, bikin adem," ungkapnya.
12 kamar di penginaan tersebut terbagi atas tiga tipe, yakni superior, deluxe, dan family. Menurut Martin, ia memasang tarif permalam mulai Rp 199 ribu hingga Rp 279 ribu.
Harga yang disebutnya tidak mahal, mengingat fasilitas penginapan tersebut lumayan lengkap.
"Ada wifi juga, mengingat sekarang semua orang tidak bisa jauh dari internet," katanya.
Jumlah 12 kamar disebut Martin belum seberapa, dan sebab itulah ia enggan menyebut Oemah Djari sebagai sebuah hotel.
Meski sejauh ini respon pasar lumayan bagus, namun Martin mengaku masih ingin menunggu lagi, sampai mana konsepnya ini akan berjalan mulus.
"Saya sudah pernah dikunjungi penginap asal Palembang dan Lampung. Saya kira bisnis akan awet, apalagi sekarang cari informasi sudah lebih mudah, dan segmen penginapan syariah juga akan selalu ada," ucapnya optimistis. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.