Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Taufik Tak Mau Anaknya Minum Susu Hasil Uang Haram Istrinya

Akun Facebook istrinya, Karista, tak jauh dari hal-hal glamor yang berbau kenikmatan duniawi.

Editor: Ravianto
zoom-in Taufik Tak Mau Anaknya Minum Susu Hasil Uang Haram Istrinya
Istimewa
Kondisi Kaisar Alfikar balita berusia 14 bulan menjalani perawatan intensif di RSUD Waled, Kabupaten Cirebon, Sabtu (6/1/2018). Kaisar akhirnya meninggal setelah menenggak susu yang dicampur racun tikus oleh ayahnya, M Taufik. 

Pasalnya, Karis memiliki adik yang berusia 2 tahun dan masih diasuh ibunya.

Ia tak tega saat melihat mertuanya mengurusi dua balita sekaligus.

Taufik pun memilih mengurus Kaisar seorang diri sejak usianya belum genap setahun.

Kini, Aden (panggilan sayang Taufik ke Kaisar) telah tiada.

Aden mengembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu (6/1/2018) kira-kira pukul 16.35 WIB.

Ia sangat menyesal sudah mencampur racun tikus ke dalam susu Aden.

Padahal, Taufik sangat menyayangi Aden lebih dari apapun.

Berita Rekomendasi

Setiap hari, sejak bangun hingga kembali tidur, Aden tak pernah lepas dari sisi Taufik.

Ditinggal sesaat sekadar untuk mencuci, Aden langsung menangis.

Aden seolah tak mau dari ayahnya.

"Dari makan, tidur, sampai ke kamar mandi juga maunya ditemani saya," ujar Taufik.

Ada satu hal yang sangat disesalkan oleh Taufik.

Mengapa istrinya sampai mengucapkan, "kalau mau mati, ya mati aja."

Padahal ia meminta baik-baik agar Karis kembali pulang ke Cirebon.

"Saya bilang ke dia, kalau sudah tidak sayang anak dan suami, saya sama Aden mau mati saja minum racun," kata Taufik.

Kata-kata dari sang istri saat ditelepon Taufik pada Sabtu (6/1/2018) itu membuatnya gelap mata.

Ia pun langsung menjual ponselnya untuk membeli racun tikus.

Tak butuh waktu lama ia meminum racun tikus yang dicampur dengan air kemasan.

Tepat setelah Aden meminum susu yang dicampur racun tikus.

Tangis Taufik yang tampak semakin deras membuat Tribun Jabar segera menyudahi obrolan.

Selain itu, petugas RSUD Waled Kabupaten sedari tadi sudah meminta untuk mengakhiri percakapan.

Di sudut ruangan Taufik dirawat tampak seorang pria yang mengenakan seragam polisi yang menjaganya.

Di bahunya tampak sebuah balok dengan tiga garis sudut, menandakan pangkatnya Bripka.

Ia tampak mengawasi setiap orang yang datang menemui Taufik.

Besarnya rasa sayang Taufik kepada Aden diakui kerabatnya.

Widiawati (42), bibinya, mengakui Taufik benar-benar tidak tega saat harus meninggalkan Aden.

Ia rela bekerja keras demi memenuhi kebutuhan sehari-hari anaknya.

"Dari jaga konter hp, kuli bangunan, sampai ngamen dijalaninya," kata Widiawati.

Ia mengatakan, saat kondisi rumahnya sepi Taufik rela memilih berdiam diri bersama Aden.

Ketika seorang kerabatnya datang, barulah Taufik berani meninggalkan rumah untuk bekerja.

Itupun Aden harus ditidurkan terlebih dahulu.

Jika tidak Aden akan menangis keras saat melihat ayahnya pergi.

"Pas bangun juga nyari ayahnya dulu mana," kata Widiawati.

Ibarat nasi sudah menjadi bubur, Taufik pun hanya bisa menanti proses hukum di depan matanya.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas