Kepala Puskesmas Krian : Penanganan Pasien Sesuai Prosedur
Usai memeriksa, para anggota dewan, keluarga Nikmah, dan pihak puskesmas melakukan rapat tertutup
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Irwan Syairwan
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Keluh kesah Khoirotin Nikmah (24), warga Desa Terungkulon, Krian, di sosmed miliknya sampai ke Komisi D DPRD Sidoarjo.
Lima anggota Komisi D tersebut melakukan sidak terkait masalah layanan kesehatan terhadap nenek Nikmah bernama Mariyah (70) yang dikeluhkan, Sabtu (27/1/2018).
Nikmah menceritakan semua kronologis kedatangannya di puskesmas tersebut.
"Mulai kedatangan saya yang tidak dilayani, penanganan medis yang minim, diping-pong dan dipersulit, hingga akhirnya nenek saya meninggal," kata Nikmah.
Nikmah mengaku kecewa berat dengan pelayanan di puskesmas yang berada di Jalan Setiabudi No7-9 ini.
Ketika tiba di puskesmas bersama neneknya naik becak, Rabu (24/1/2018) pukul 08.30 WIB, Nikmah tak mendapatkam pelayanan prima dari puskesmas yang sudah menjadi Badan Layanan Umum (BLU) itu.
"Saya sendiri yang mendudukkan dan membaringkan nenek saya ke kursi roda dan bangsal UGD. Petugas kesehatan tak ada yang membantu," sambungnya.
Tidak hanya itu, Nikmah mengaku neneknya pun tak ditangani secara medis.
Baca: Ruas Tol Sepanjang-Krian Siap Dioperasikan
Jangankan pemeriksaan mendalam, Nikmah mengaku neneknya tidak diberi oksigen dan selang infus, padahal kondisinya sudah lemas.
"Cuma diperiksa tensi, habis itu ditinggal tak diapa-apakan lagi," ujarnya.
Nikmah menunggu hampir 30 menit.
Melihat kondisi neneknya yang kian menurun, Nikmah menemui perawat di UGD.