Dari Sragen, NU CARE-LAZISNU Gelorakan Semangat Kebangkitan Ekonomi Nahdlatul Ulama
"Langkah berikutnya di sragen sebagai kelanjutan dari kesuksesan tersebut kita akan mendorong untuk pengembangan ekonomi ummat,"
Penulis: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - "Kebangkitan NU akan dimulai dari Sragen" Begitu ungkapan Ketua Umum NU CARE-LAZISNU, Syamsul Huda, menirukan ucapan al marhum al magfurllah, Gus Dur.
Syamsul Huda menyampaikan hal tersebut saat menyampaikan sambutan di acara pembukaan Rakornas NU CARE-LAZISNU yang berlangsung di Pesantren Wali Songo, Sragen, Jawa Tengah, Senin (29/1/2018).
Menurut Syamsul Huda ungkapan Gus Dur tersebut disampaikan ketika beliau bersilaturrahmi ke rumah KH Ma'ruf Islamuddin, pimpinan Pondok Pesantren Walisongo yang saat ini juga sebagai Ketua PCNU Kabupaten Sragen.
"Tanda-tanda kebangkitan NU dari Sragen seperti ungkapan Gus Dur itu saat ini sudah mulai kelihatan. PCNU Sragen lewat NU CARE-LAZISNU nya saat ini benar-benar berkembang pesat terutama dalam aspek pengelolaan ekonomi," kata Syamsul Huda.
Lewat program Koin NU yang digalakkan NU CARE-LAZISNU Sragen, dalam satu tahun mampu mengumpulkan dana sebesar RP 5,8 Miliar dalam satu tahun.
Dana yang terkumpul tersebut kemudian dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan sosial, membantu fakir miskin, membangun kantor-kantor cabang, membeli bis untuk kegiatan ziarah wali dan juga mendirikan usaha travel haji dan umroh.
"Langkah berikutnya di sragen sebagai kelanjutan dari kesuksesan tersebut kita akan mendorong untuk pengembangan ekonomi ummat," ujar Syamsul Huda.
Salah satu program pemberdayaan ekonomi ummat tersebut dengan mendirikan Rumah Sakit Sido Waras yang peletakan batu pertamanya akan dilakukan oleh Rais Aam NU, KH Makruf Amin, Selasa (30/1/2018)
secara umum Syamsul Huda melaporkan, NU CARE-LAZISNU di bawah kepemimpinannya sejak 2016 memiliki modal sebesar kurang lebih Rp 500 juta.
"Kemudian pada 2017, kami berhasil mengumpulkan dana kurang lebih 16 miliar rupiah, kami menyalurkan sekitar 11 miliar rupiah untuk siaga bencana termasuk membantu suku Asmat dan Rohingnya," katanya.
Rakornas NU CARE-LAZISNU rencananya digelar selama tiga hari. Pembukaannya berlangsung meriah dengan dihadiri ratusan peserta berasal dari berbagai daerah seluruh Indonesia.
"Kita berharap NU akan menjadi organisasi mandiri secara ekonomi dan kuat secara ideologi.
Inilah semangat rakornas kali ini yang mengusung tema Arus Baru Kemandirian Ekonomi NU, Menyongsong 100 tahun Nahdlatul Ulama," pungkas Syamsul Huda.