Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aneh, Bonggol Bambu Raksasa Itu Berputar dan Menyapu 4 Relawan, Satu Orang Tewas

Hamdan adalah satu di antara empat korban luncuran sisa material longsor berupa tunggak atau bonggol bambu saat kerja bakti paskabencana.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Aneh, Bonggol Bambu Raksasa Itu Berputar dan Menyapu 4 Relawan, Satu Orang Tewas
Tribun Jateng/Khoirul Muzaki
Tunggak bambu sisa material longsor di tanjakan Sikelir Desa Wanayasa Kecamatan Wanayasa memakan korban luka dan rusak sejumlah sepeda motor relawan. 

"Pohon bambu sudah dipotong dan dibersihkan oleh warga, tinggal bonggolnya yang belum bisa dievakuasi saat itu," kata relawan dari Satuan Banser Tanggap Bencana (Bagana) sekaligus Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Banjarnegara Johan, Senin (26/2)

Satu di antara pekerjaan paling berat para relawan saat itu adalah memindahkan bonggol bambu yang masih tergeletak di jalan.

Bonggol yang masih berisi tanah padat itu sangat besar, sekira seukuran truk sehingga tak mudah diangkat. Sisa akar dan batang bambu yang masih menancap dan runcing akan bahaya jika mengenai kulit.

unggak bambu sisa material longsor di tanjakan Sikelir Desa Wanayasa Kecamatan Wanayasa
Tunggak bambu sisa material longsor di tanjakan Sikelir Desa Wanayasa Kecamatan Wanayasa memakan korban luka dan rusak sejumlah sepeda motor relawan. (Tribunjateng.com/Khoirul Muzaki)

Para relawan sempat dibuat pusing memikirkan cara memindahkan tunggak itu agar tak menghalangi jalan.

Sebagian relawan akhirnya inisiatif menggunakan tali tambang untuk mengevakuasi material itu. Tali itu dikaitkan pada bagian bonggol lalu ditarik beramai-ramai.

Tarikan diarahkan ke sisi timur jalan yang lapang agar tak mengenai warga di tempat itu.

Namun cara itu, kata Johan, sebenarnya tidak direkomendasikan karena cukup berbahaya.

BERITA TERKAIT

"Sebenarnya sudah diingatkan agar tunggak itu jangan ditarik. Tapi dipindah dengan cara lain yang lebih aman," katanya.

Terlebih lokasi bencana kala itu padat manusia. Kondisi jalan raya juga licin karena air sisa hujan masih terus mengalir.

Tunggak bambu berbentuk bulat itu juga masih basah sehingga akan mudah menggelinding.

Apalagi posisi bonggol jumbo itu di atas turunan yang bisa meluncur keras mengikuti arah gravitasi.

Benar saja, saat bonggol itu berusaha ditarik, arahnya tidak sesuai harapan mengikuti arah tarikan.

Anehnya, tunggak itu justru memutar seperti gangsing lalu menggelinding mengikuti arah turunan jalan. Padahal sepanjang jalur itu dipadati para relawan yang masih siaga di area bencana.

Kejadian itu pun membuat para relawan lari tunggang-langgang untuk menghindari arah luncuran bonggol.

Halaman
123
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas