Isak Tangis Pemakaman Korban Tank Tergelincir, Ayah Pratu Randi: Saya Hanya Bisa Berusaha Iklas
Ibunda Pratu Randi Suryadi, Oneng Rohaeni (45), beberapa kali tak sadarkan diri sehingga perlu dipapah oleh keluarganya.
Editor: ade mayasanto
TRIBUNJAKARTA.COM, SUMEDANG - Isak tangis mewarnai prosesi pemakaman Prajurit Satu (Pratu) Randi Suryadi, anggota Batalyon Infanteri Mekanis Raider 412 Kostrad, Purworejo, Jawa Tengah, yang meninggal dalam kecelakaan tank M-113 di Sungai Bogowonto.
Prosesi pemakaman dilaksanakan secara militer, dimulai dari penyerahan jenazah dari keluarga pada inspektur upacara, hingga upacara penguburan jenazah.
Jenazah dimakamkan di kampung halamannya, Kampung Sirahcai, Desa Cisempur, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (11/3/2018).
Rekan rekan Pratu Randi Suryadi dari Yonif 412 bersama anggota Kodim 0610 Sumedang berbaris rapi dan menyandang senjata laras panjang untuk memberikan penghormatan terakhir.
Ibunda Pratu Randi Suryadi, Oneng Rohaeni (45), beberapa kali tak sadarkan diri sehingga perlu dipapah oleh keluarganya.
Oneng Rohaeni bahkan sempat berteriak memanggil nama anak sulungnya tersebut saat dipapah berjalan mendekati makam yang masih basah dan penuh bunga.
Sedang sang ayah, Eman Sumantara (53), dan adik Pratu Randi Suryadi, Ita Sukmawati (15), tampak tak kuat menahan air mata.