Markus Ditemukan Tewas di Panti Receng Mos, Diduga Bunuh Diri
Markus ditemukan tewas oleh saudara Rian yang bekerja sebagai perawat yang jaga malam di panti itu.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Aris Ninu
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Pada Minggu (18/3/2018) pukul 11.14 wita sampai pukul 19.13 wita Babinkamtibmas Kelurahan Bangka Leda, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai,Brigpol Albertus Rahmat melaksanakan pengamanan dan pengawalan terhadap korban bunuh diri bernama Markus Modu.
Markus (54), PNS Guru Katolik asal Bealaing, Desa Bangka Pau, Kecamatan Poco Ranaka,Kabupaten Manggarai Timur (Matim) Minggu (18/3/2018) pagi ditemukan tewas di Panti Receng Mose, Kelurahan Bangka Leda, Kecamatan Langke Rembong.
Markus ditemukan tewas oleh saudara Rian yang bekerja sebagai perawat yang jaga malam di panti itu.
Pagi itu Rian menuju ke setiap kamar pasien untuk membangunkan para pasien lalu menyuruh mereka segera mandi pagi.
Namun Rian pagi itu tidak menemukan korban di kamarnya. Rian pun berinisiatif mencari korban.
Rian kager melihat korban di halaman tengah dan sedang dalam posisi jatuh ke lantai dan kepala bersandar di kursi sudah tak bernya lagi.
"Melihat itu Rian menuju kamar Br. Ferdy (Pimpinan) dan melapor lalu Bruder Ferdi dan Bruder Hano dan yang tugas malam menjaga di panti melapor ke Polres Manggarai,"ujar
Kapolres Manggarai, AKBP Clifffry Steiny Lapian,SIK melalui Kasubag Humas Polres Manggarai, Ipda Daniel Djihu yang mengirim laporan kepada Pos Kupang di Borong,Minggu (18/3/2018) malam.
Baca: PLN Tambah Jaringan Listrik Baru di Kupang
Daniel menjelaskan, pukul 11.00 wita petugas babinkamtibmas yang mendapatkan informasi dan langsung menuju RSUD dan mendapatkan korbn sudah meninggal dunua dan bersama keluarga membawa korbanke rumah duka di Bealaing.
"Pada Pukul 11.14 wita petugas babin bersma Kapospol Mano, Aipda Hironimus Juntung S.Ap, Briptu Kristian Noni,Brigpol Vinsensius Sahu melaksanakan pengwalan jenasah korban dari Ruteng ke Bealaing dan tiba di rumah duka pukul 12.14.wita. Kedatangan korban disambut oleh istrinya,Rofina Bere Muda dan warga setempat dengan suasana duka yang mendalam.Korban meninggalkan 3 orang anak yang masih sekolah,"ujar Daniel.
Ia mengungkapkan,korban berada di panti rehabilitasi dari tahun 2014.
Sejak berada di panti korban tidak menjalan tugasnya sebagai PNS karena sakit.
Atas kejadian menimpa korban ini istri,anak dan kelurga menerima dengan iklas dan mereka yakin kejadian ini murni bunuh diri dilakukan oleh korban.
"Istri korban dan keluarga besar minta kepada kepolisian tidak melakukan proses hukum. Kelurahan sudah menerima dengan ikhlas. Rencananya,Senin (19/3/2018) pagi akan diberangkatkan ke Larantuka untuk disemyamkan di kampung korban,"ujar Daniel.