Debat Pilwali Kediri Ricuh, Ini Pemicunya, Salah Satunya karena Tak Dapat Snack
Debat kandidat Pilwali Kota Kediri di Hall IKCC Kota Kediri, Senin (23/4/2018) malam berlangsung ricuh.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Debat kandidat Pilwali Kota Kediri di Hall IKCC Kota Kediri, Senin (23/4/2018) malam berlangsung ricuh.
Roy Kurnia Wirawan, tim sukses pasangan calon nomor 3, dr Samsul - Teguh Juniadi, mendesak komisioner KPU Kota Kediri meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat.
"KPU Kota Kediri harus meminta maaf secara terbuka kepada seluruh warga Kota Kediri serta tidak memakai lagi stasiun TV yang menyiarkan debat pertama," tandas Roy Kurnia Wirawan usai menyampaikan protes ke Kantor KPU Kota Kediri, Selasa (24/4/2018).
Debat kandidat Pilwali Kota Kediri diikuti tiga pasangan calon nomer urut 1 Aizuddin - Teguh Sudjono, nomer urut 2 Abdullah Abu Bakar - Lilik Muhibbah dan nomer urut 3 dr Samsul Ashar - Teguh Juniadi.
Tanda-tanda bakal terjadinya ricuh saat debat kandidat ini karena sejak awal kameramen stasiun KSTV yang menanyangkan siaran langsung lebih banyak menyorot calon petahana pasangan nomer urut 2.
Tim sukses pasangan nomer urut 3 kemudian mengajukan protes dengan mendatangi studio mini KSTV yang ada di dalam Hall IKCC.
Sempat terjadi perdebatan sengit sebelum diredakan oleh aparat kepolisian yang berjaga di lokasi.
Roy mengaku pihaknya telah berupaya mengingatkan penyelenggara debat. Hanya sampai dengan session ketiga masih belum ada perubahan sehingga memicu protes lagi.
Panitia penyelenggara debat juga dinilai tidak profesional karena peserta pendukung pasangan calon sama sekali tidak mendapatkan snack dan minuman selama proses debat berlangsung.
Roy juga menuding kegiatan debat kandidat telah disetting untuk menguntungkan pasangan petahana.
"Buktinya ada pendukung pasangan calon lain yang bisa masuk lokasi tanpa memakai gelang undangan," ungkapnya.
Setelah menerima rombongan tim sukses pasangan calon nomer urut 3, komisioner KPU Kota Kediri langsung menggelar rapat pleno membahas protes kericuhan saat debat kandidat.
Usai rapat pleno komisioner KPU Kota Kediri berjanji bakal menggelar jumpa pers.
Demikian pula pengelola KSTV juga masih melakukan meeting membahas protes terhadap tayangan siaran langsung yang dinilai merugikan pasangan nomer urut 3.
"Kami nanti akan menyampaikan penjelasan resmi," ungkap Kang Sabar, penanggung jawab debat kandidat.