Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kalau Saja Bayu tidak Menghalau Pelaku Pengeboman, Bisa Saja Jumlah Korban Semakin Banyak

Jemaat menganggap almarhum Aloysius Bayu Rendra Wardhana, Kepala Keamanan Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel, Surabaya, sebagai pahlawan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kalau Saja Bayu tidak Menghalau Pelaku Pengeboman, Bisa Saja Jumlah Korban Semakin Banyak
/
PENGAMANAN GEREJA - Petugas dari berbagai elemen diturunkan diarea ledakan bom di pintu sisi selatan Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jl Ngagel Madya Nomor-1 Surabaya, Minggu (13/5/2018). Total korban ledakan ini mencapai 16 orang dan diantaranya meninggal dunia. Gereja Santa Maria Tak Bercela merupakan gereja pertama yang terjadi ledakan sebelum dua gereja lain di kawasan Jl Diponegoro dan Jl Arjuno SURYA/HABIBUR ROHMAN 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Jemaat menganggap almarhum Aloysius Bayu Rendra Wardhana, Kepala Keamanan Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel, Surabaya, sebagai pahlawan.

Bayu dinilai telah menyelamatkan jemaat gereja tersebut dari aksi bom bunuh diri yang dilakukan dua pria pada Minggu (13/5/2018) sekira pukul 06.30 WIB.

Seperti diketahui aksi bom bunuh diri di Surabaya terjadi di tiga lokasi.
Selain di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, juga terjadi di Gereja Kristen Indonesia, Jl Diponegoro sekira pukul 07.30 WIB.

Kemudian disusul ledakan bom di Gereja Pantekosta Jl Arjuna, pukul 07.53 WIB.

Pelaku pengeboman di tiga lokasi itu adalah satu keluarga dan mengakibatkan 13 korban tewas dan 41 orang luka-luka.

Saat terjadi aksi bom bunuh diri di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Bayu mengadang motor pelaku di pintu masuk gereja sisi selatan, tepat samping pos satpam.

Baca: Tetangga Tak Menyangka Sosok Santun dan Ramah itu Menjadi Pelaku Pengeboman

Sehingga pelaku bunuh diri tidak bisa mendekat ke pintu utama gereja yang saat itu banyak terdapat jemaat.

Berita Rekomendasi

"Pelaku diketahui naik sepeda motor berboncengan dan langsung belok kiri masuk ke halaman gereja. Maunya terus ke depan gereja, tapi dihalau ke kiri ke arah parkir motor. Saat itulah bom meledak," ungkap salah satu jemaat saat menjenguk korban ledakan di RS Bedah Surabaya.

Saat bom meledak dipastikan Bayu menjadi korban dan meninggal dunia.

"Kalau tidak dihalau ke kiri, mungkin pelaku sudah meluncur masuk ke dekat gereja dan korban semakin besar," tambah jemaat yang menolak namanya disebutkan.

Atas kejadian itu, Bayu yang memiliki seorang anak dianggap sebagai pahlawan Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Surabaya.

"Mas Bayu sudah dianggap pahlawan bagi umat gereja sini (Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Surabaya) karena kalo tidak dihadang Mas Bayu, mungkin kejadiaannya beda lagi, karena itu mau mendekat pintu gereja yang ramai jemaat," ungkap Hermanto Dwi, salah satu teman Bayu yang juga merupakan petugas keamanan Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela.

Baca: Mulyo Melihat Sebagian Tubuh Perempuan Bercadar yang Diberhentikan Rekannya itu Terbang.

Menurut Hermanto, Bayu dikenal sebagai sosok yang sangat baik, dan penuh tanggung jawab, utamanya pada seluruh enggota keamanan gereja, Bayu sangat perhatian.

"Baik banget, sangat perhatian pada tim keamanan gereja sini, orangnya juga sangat disiplin," ungkap Hermanto yang sudah mengabdikan dirinya menjadi petugas keamanan sejak empat tahun lalu.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas